5 Desember 2014

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

UJIAN TENGAH SEMESTER
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
NAMA: NASRUDIN
NIM: 20120720089

1.      Dari kasusu yang telah ada, bisa dikatakan bahwa perencanaan pendidikan di Indonesia kurang dari kata memuaskan bahkan bisa dikatakan tidak memuaskan. Bagaimana tidak, sumber dana yang semestinya di kelola dengan baik dan dipergunakan dengan sebaik mungkin untuk dana perencanaan pendidikan malah di korupsi oleh para petinggi yang haus akan harta. Dana yang semestinya digunakan utuk membeli berbagai alat yang berfungsi untuk pengembangan pendidikan juga ikut di korupsi. Dan dana yang sebenernya di upayakan untuk memenuhi perencanaan juga di korupsi. Sudah semua yang bersangkutan dalam perencanaan pendidikan telah di korupsi, sehingga pelaksaanaan perencanaan tidak bisa mencapai hasil yang maksimal.
2.      Kasus yang ada tidak sesuai dengan fungsi perencanaan dan ciri perencanaan yang baik. Karena tidak adanya pengendalian dana yang akan digunakan oleh para instansi dalam perencanaan sistem, sehingga mengakibatkan praktik korupsi terjadi didalam perencanaan sistem tersebut dan membuat perencanaan sistem menjadi tidak sesuai dengan apa yang di harapkan bisa dikatakan jauh dari memuaskan. Itu pengaruh kurangnya pengendalian dalam bidang keungan yang akan menjadi sumber dana untuk perencanaan sistem. Solusinya, agar setiap tindakan yang menyangkut perencanaan sistem dilakukan pengendalian yang sangat baik, supaya hal ataupun kejadian-kejadian yang tidak di inginkan bisa di minimalisir, sehingga bisa mencapai hasil yang memuaskan.
3.      Sebelum melaksanakan tidakan pastilah merencanakan tindakan yang akan dilakukan, menurut saya yang rawan terjadi persoaalan yaitu pada pelaksanaan tindakannya, mengapa demikian, karena kebanyakan perencanaannya bagus tetapi dalam tindakannya kurang bagus. Dalam tindakan setelah perencanaan ada faktor-faktor yang mempengaruhi berjalannya perencanaan itu dengan baik, misalnya ada beberapa oknum yang kurang berpengalaman dan kurang ahli dalam bidang itu maka secara tidak langsung perencanaan yang semestinya berjalan dengan baik malah menjadi kurang baik, Karena ada yang tidak bisa menguasai dalam pelaksanaanya. Dan bukan hanya ada oknum yang kurang baik dalam menjalankan perancanaan, melaikan adanya perubahan yang terdapat pada lapangan. Solusinya, mengawasi para pelaksana tindakan yang sedang bertugas atau yang sedang turun kelapangan melakukan tindakan. Dari pengawasan itu, seorang atasan atau kepala pelaksanaan tindakan bisa melihat mana yang mesti dilakukan penambahan ataupun penggantian, dan tidak boleh dilupakan juga supaya selalu melihat keadaan lapangan yang menyangkut dengan pelaksanaan perencanaan supaya tidak ada lagi kesalahan yang begitu fatal yang menimbulkan permasalahan.
4.       Ringkasan Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem ( Endang Soenaryo)
BAB II
KONSEP, ANALISIS, DAN PENDEKATAN SISTEM

A.  Konsep Sistem
Sistem adalah seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Adapun klasifikasi sistem terdiri atas: Pertama, sistem yang berstruktur statis atau tingkatan yang berbentuk kerangka; kedua, sistem dinamis sederhana yang ditetapkan sebelumnya, sistem ini dapat diumpamakan seperti cara kerja sebuah jam; ketiga, sistem sibernetik (cybernetic) atau nama panggilannya sistem termostat-sistem ini secara otomatis memelihara keseimbangannya sendiri; keempat, sistem terbuka; kelima, sistem genetik seperti tumbuh-tumbuhan; keenam, sistem hewani; ketujuh, sistem insani sebagai makhluk  hidup; kedelapan, sistem sosial atau sistem kehidupan sosial; dan kesembilan, sistem transendental.
Di dalam suatu sistem yang kompleks seperti sistem sosial termasuk di dalamnya sistem pendidikan, kejelasan hierarki atau struktur sistem sangat penting. Sesuatu dapat dinamakan sistem bila terjadi hubungan atau interrelasi dari interdependensi baik internal maupun eksternal antarsubsistem. Interaksi, interrelasi, interdependensi itu disebut hubungan internal. Bila interaksi, interrelasi, dan interdependensi itu terjadi antarsistem, hubungan itu disebut hubungan eksternal. Hubungan antarsubsistem atau antarkomponen dimana hubungan itu terjadi dengan sendirinya dan tergantung dari subsistem/komponen lain, hubungannya itu disebut hubungan deterministik.
Pengaruh yang menunjang, memperkuat, mempercepat fungsi perubahan atau pertumbuhan suatu sistem atau subsistem, maka hubungan itu disebut hubungan fungsional. Sebaliknya, bila akibat dari hubungan itu menimbulkan pengaruh yang menghambat atau mencegah, maka hubungan itu disebut disfungsional.
Pada dasarnya sistem hanya terdiri atas dua jenis, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup didalam proses kerjanya tidak dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan sistem terbuka didalam proses kegiatannya memperoleh masukan atau berhubungan secara dinamik dengan sistem yang lain diluar lingkungan sistemnya. Lingkungan suatu sistem merupakan pembeda antara satu sistem dengan sistem yang lain.
Untuk dapat memahami secara lebih mendalam mengenai konsep lingkungan yang merupakan batas suatu sistem, perlu dipahami konsep interfase. Konsep interfase adalah suatu konsep yang menggambarkan persatuan atau pertemuan antara satu sistem dengan sistem yang lain. Makin terbuka suatu sistem seperti sistem pendidikan, makin banyak wilayah persentuhannya.
Konsep terpenting yang harus dipahami dalam membicarakan konsep sistem adalah konsep entropy. Entropy adalah suatu istilah yang  menggambarkan suatu keadaan yang tidak teratur dalam suatu sistem. Melalui istilah entropy dapat dipahami kemampuan dan keterbatasan suatu sistem dalam mencapai fungsi dan tujuannya.

B.  Analisis Sistem
Analisis sistem adalah cara berpikir berdasarkan teori umum sistem (General System Theory). Kajian analisis sistem ditujukan untuk menghindari berbagai kesalahan yang berskala besar dan memberikan atau menyampaikan suatu daftar pilihan kepada pengambil keputusan yang menggambarkan berbagai ramuan keefektifan perincian biaya untuk dijadikan pertimbangan dalam menetukan pilihan. Analisis sistem berupaya mendesain pemecahan masalah baru dari memperluas jangkauan berbagai alternatif dan melakukan pemilihan alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang telah ditentukan.
Analisis sistem merupakan suatu metode yang sangat mendasar untuk memahami hubungan sistem dengan lingkungannya. Dalam penegrtian umum analisis sistem merupakan pedoman berpikir yang menyajikan suatu kerangka kerja yang dapat digunakan oleh metode analisis yang lain.

C.  Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem merupakan desain metodologi, kerangka kerja konseptual, metode ilmiah baru, teori keorganisasian, sistem manajemen, metode rekayasa riset operasi, dan metode untuk meningkatkan efisiensi biaya serta metode untuk menerapkan teori umum sistem.
Sebagai desain metodologi, pendekatan sistem merupakan alat bantu bagi para pengambil keputusan dengan cara mempertimbangkan semua permasalahan yang berkaitan dengan keputusan yang akan diambilnya, sedangkan pendekatan sistem sebagai kerangka konseptual bertujuan untuk mencari berbagai persamaan dan berbagai kecenderungan fenomena yang ada dengan menggunakan analisis multidisiplin.


BAB III
PERENCANAAN PENDIDIKAN

A.  Tinjauan Historis
Konsep dasar perencanaan pendidikan telah dikenal sejak bangsa Sparta melancarkan sistem pendidikan yang ditujukan untuk membentuk manusia Sparta guna kepentingan pembangunan di bidang militer, sosial dan ekonomi 25 abad yang lalu.
Pada masa dinasti Han di dataran Cina, dan pada masa peradaban Inca di Peru telah dilakukan penyusunan atau suatu perencanaan pendidikan. Ketika itu Comenius telah menyusun suatu kerangka dasar organisasi dan administrasi sekolah yang bersifat terpusat.
Pada abad ke 18 telah ditemukan berbagai karya yang berkaitan dengan rencana pendidikan, dan yang paling terkenal yaitu perencanaan Universitas di Rusia. Setelah perang dunia ke 1, Rusia dalam rencana pembangunan lima tahun 1 (1923) merupakan negara pertama yang menerapkan konsep perencanaan pendidikan. Setelah perang dunia ke 2, timbul berbagai pergolakan sosial dan ledakan penduduk yang tidak terduga. Sementara sumber-sumber makin langka. Beberapa negara di Eropa mulai memandang bahwa perencanaan pendidikan itu penting.
Pada tahun 1951, Prancis membentuk komisi perencanaan untuk pembangunan sekolah. Universitas pengetahuan dan seni. Sejak tahun 1950 dan seteusnya beberapa negara yang baru memperoleh kemerdekaan mulai menerapkan perencanaan pendidikan sebagai instrumen untuk meningkatkan pembangunan penddikannya.
Mulai tahun 1956-1965 telah dilakukan berbagai konfrensi, seminar, dan lokakarya baik pada tingkat internasional, regional, maupun nasional. Sebagai tindak lanjut dari konfrensi Santisgo di Chilli yang diikuti dengan seminar di Washington, diadakan suatu study tentang hubungan antara pendidikan dan ekonomi. Konfrensi Karachi telah menghasilkan rencana kerja pembangunan pendidikan di wilayah Asia yang kemudian melahirkan Karachi Plan.
Konfrensi Tokyo diberi mandat oleh Konfrensi Karachi untuk meninjau balik bebagai kemajuan dan kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan Karachi Plan dan laporan studi pendidikan. Selanjutnya diadakan konfrensi Bangkok, dalam konfrensi ini tersebut direkomendasikan suatu draft pembangunan di negara-negara Asia.
Dalam perkembangannya di negara Indonesia, Enoch mengemukakan bahwa gema isu perencanaan pendidikan sampai di Indonesia sekitar tahun 1968, yaitu dengan dilaksanakannya suatu Proyek Penilaian Nasional Pendidikan (PPNP). Hasil PPNP telah menarik perhatian UNESCO/UNDP, yang pada akhirnya mereka bersedia membantu Indonesia untuk mengembangkan perencanaan pendidikan.

B.  Tinjauan Konsepsional
Sebagaimana telah diutarakan pada tinjauan historis bahwa sampai dengan tahun 1960-an, perencanan pendidikan belum mendapatkan perhatian secara luas. Namun setelah dua dasawarsa, konsep perencanaan pendidikan dalam konteks pembangunan sosial dan ekonomi mulai mendapatkan pengakuan secara luas.
Konsep prencanaan pendidikan merupakan suatu konsep yang bersifat eklitik yang diramu dari berbagai disiplin ilmu, terutama dari konsep dan metode perencanaan ekonomi yang sudah lama berkembang. Tujuan dan fungsi pendidikan menrupakan pangkal tolak dalam perencanaan pendidikan.
1. Sudut Pandang dalam Perencanaan
Ada empat kategori utama dalam tradisi perencanaan. Keempat tradisi itu masing-maing adalah penganut filsafat sintetis, penganut filsafat rasionalisme, penganut perkembangan organisasi dan penganut empirisme.
2. Proses Perencanaan
Kunci utama kegiatan perencanaan adalah proses perencanaan itu sendiri. Proses perencanaan adalah suatu cara pandang yang logis mengenai apa yang ingin dilakukan, bagaimana cara melakukannya, dan bagaimana cara mengetahui apa yang dilakukannya. Proses perencanaan adalah proses yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan.
Aplikasi konsep sistem atau pendekatan sistem terhadap perencanan didasarkan pada pandangan atau pendapat bahwa perecanaan merupakan suatu proses yang bersifat terbuka, dimana setiap kegiatan mempunyai hubungan yang bersifat suksesif, integratif, interdepensi antara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya. Bersifat suksesif karena setiap keluaran dari suatu kegiatan akan merupakan masukan bagi kegiatan berikutnya.
3. Pembabakan Perencanaan
a. Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan Jangka Panjang atau perencanaan strategi adalah merupakan suatu proses pemilihan tujuan, penentuan kebijakan, strategi, sasaran, dan program untuk mencapai tujuan jangka panjang. Perencanaan jangka panjang pada hakikatnya mengaitkan tiga jenis rencana sekaligus, yaitu rencana jangka panjang itu sendiri, rencana jangka menengah, rencana jangka pendek.
Perencanaan jangka panjang memiliki tiga karakteristik yaitu :
1)      Bersifat studi perkiraan tentang masa depan.
2)      Merupakan suatu perencanaan untuk mencapai tujuan yang ideal dan perkembangan masyarakat yang fundamental dimasa depan.
3)      Bersifat indikatif.

b. Perencanaan Jangka Menengah
Perencanaan jangka menengah merupakan suatu siklus yang efektif dan efisien. Dalam perencanaan jangka menengah atau perencanaan lima tahun di Indonesia, tujuan dan sasaran dapat dinyatakan secara  jelas. Perencanaan jangka menengah sering pula dikaitkan dengan periode pemerintahan dan dengan berbagai perjanjian internasional. Perencanaan jangka menengah mempunyai dua sifat, yaitu: sifat indukatif dan sifat direkatif.

c. Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan jangka pendek atau perencanaan tahunan merupakan suatu proses penyusunan suatu rencana untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu yang akan dilaksanakan dalam satu tahun. Perencanaan tahunana pada hakikatnya merupakan perintah pelaksanaan dari perencanaan lima tahunan.
d.Tujuan dan Fungsi Pendidikan
Tujuan dan fungsi pendidikan merupakan subtansi perencanaan pendidikan yang amat penting dan stategis. Tujuan dan fungsi pendidikan sukar untuk dipisahkan. Terdapat empat fungsi pendidikan, yaitu pendidikan sebagai lembaga sosialisasi, lembaga untuk mengejar prestasi, lembaga mekanisme pasar, dan lembaga proses seleksi.
Tujuan pendidikan di sekolah adalah untuk menghasilkan hubungan kekuatan yang ada, dominasi salah satu kelompok terhadap kelompok yang lain, dari generasi yang satu dengan yang lain tanpa menggunakan kekerasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ucapkan Salam