5 Desember 2014

Tren dalam Teknologi dan Media (PJJ)



Tren dalam Teknologi dan Media

A.  Rangkaian Kesatuan Ruang Kelas : Tradisional ke Digital
Seperti yang kita ketahui, kecendrungan bagi guru saat ini adalah peralihan dari metode dan perangkat pengajaran tradisional ke pendekatan digital agar lebih baik memenuhi kebutuhan para siswa. Tetapi, transisi dari lingkungan ruang kelas sangat bervariasi dari guru ke guru dan sekolah ke sekolah. Marc Prensky (2006) menjelaskan variasi ini dalam proses empat tahap adopsi dan adaptasi teknologinya:
1.      Mencoba-coba
2.      Melakukan hal-hal lama dalam cara-cara lama
3.      Melakukan hal-hal lama dalam cara-cara baru
4.      Melakukan hal-hal baru dalam cara-cara baru
Proses tersebut dimulai dengan “mencoba ccoba” teknologi secara acak menambahkan perangkat teknologi ke beberapa ruang kelas saja atau perpustakaan. Kemudian teknologi digunakan untuk melakukan “hal-hal yang lam dalam cara-cara lama”, seperti guru yang menampilkan catatan ceramah dalam Power Point ketimbang menggunakan transparan OHP. Tahap berikutnya yang terlihat menjanjikan adalah melakukan “hal-hal lama dalam cara-cara baru”, seperti guru menampilkan 3D untuk menampilkan struktur sebuah senyawa ketimbang menggambarkannya di papan tulis; atau siswa yang menggunakan pengolah kata dan clip art ketimbang kertas buku catatan dan gambar buatan tangan untuk membuat sebuah cerita pendek. Fase akhir,”melakukan hal-hal baru dalam cara-cara baru”sepenuhnya menggunakan teknologi dan media.


Guru Digital
1.      Pengajaran Interaktif. Pengajaran guru digital melibatkan presentasi yang kaya media dan interaktif. Presentasi pengajaran perlahan-lahan memadukan streaming video digital dan audio dari berkas berbasis internet mulai dari klip pendek yang memperlihatkan konsep spesifik hingga documenter berdurasi lama. Presentasi Power Point memadukan animasi, suara, dan hyperlink ke informasi digital.
2.      Sistem Respoons Personal. Perangkat pegangan tangan, seperti system respons personal (PRS) digunakan oleh guru digital untuk mengumpulkan dan secara grafis menampilkan jawabn siswa terhadapa pertanyaan siswa. Sistem ini menggrafikan respons siswa untuk memberikan umpan balik segera kepada guru dan siswa. Para guru bias menggunakan informasi ini untuk memandu kecepatan dan arah sebuah diskusi.
3.      Perangkat Penilaian Bergerak. Perangkat pegangan tangan ini juga digunakan untuk merekam data penilaian dari kemampuan siswa seperti rekaman terus-menerus dari kemampuan membaca siswa SD atau data penampilan siswa, percobaan lab atau tulisan tangan (Weinstein,2005). Perangkat lunak ini tidak hanya menghemat waktu guru, tetapi perangkat lunak ini juga menyediakan penentuan skor dan waktu otomatis dari hasil-hasil siswa. Alat ini memungkinkan guru untuk terus mengindividualisasikanpengajaran berkat ketersediaan informasi

Siswa Digital
1.      Perangkat Interaktif. Siswa digital menggunakan perangkat nirkabel bergerak dalam berbagai cara dan lokasi dan di luar situasi sekolah dengan membawa teknologi ke tempat dimana teknologi itu dibutuhkan. Sebagai misal, para siswa duduk di karpet membaca untuk menemukan sumber daya internet di computer laptop nirkabel. Perangkat nirkabel memperluas dan menambahi pengalaman belajar melampaui kemampuan non digital.
2.      Berinteraksi dengan orang lain. Belum pernah sebelumnya para siswa terhubung satu sama lain seperti halnya mereka saat ini dalam lingkungan digital nirkabel. Perangkat interaktif ini terus menjadi popular, bersama guru digital , siswa digital saat ini terbiasa menggunakan teknologi untuk menelusuri, mencari tahu, dan memajukan belajar personal mereka serta berkontribusi terhadap pengethuan orang lain.
Peran yang Berubah-ubah dari Pusat Media
   Material untuk pembelajaran seumur hidup terus tersedia melalui perpustakaan, pusat informasi, dan secara online. Spesialis media sekolah harus memikirkan tidak hanya dalam hal pengaturan di rak dan peredarannya, tetapi juga dalam mengunduh dan menggugah , secara elektronik menerima, menyimpan, meyusun indeks dan menyebarkan informasi ke para guru, siswa, ruang kelas, dan rumah.
   Pustakawan dan spesialis media menyediakan kesempatan untuk melek informasi siswa, kemampuan untuk menggunakan serangkaian kemampuan berfikir kritis dan memecahkan masalah untuk secara efektif turut serta dalam masyarakat saat ini. Para siswa belajar bagaimana menempatkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi.
Peran Pendidikan Jarak Jauh
  Para siswa di masa depan akan memikili banyak kesempatan pendidikan jarak jauh karena belajar online menjembatani kesenjangan jarak, kemiskinan, dan penawaran kursus yang terbatas di sekolah-sekolah kecil bagi seluruh siswa. Tetapi Watson (2005) memperingatkan para pendidik untuk secara hati-hati memeriksa program pendidikan jarak jauh mereka untuk menjamin bahwa keuntungan-keuntungan sesuai dengan keinginan sekolah public, terutama terkait dengan menjamin akses yang setara bagi seluruh siswa.
Teknologi untuk Penyertaan
   Kemajuan inovatif dalam teknologi membantu guru untuk lebih baik dalam memenuhi kebutuhhan khusus siswa dengan ketidakmampuan belajar ata jasmani, serta para siswa brbakat dan para siswa yang bahasa aslinya bukan bahasa inggris. Guru sekarang bisa menggunakan perangkat lunak khusus dan digital untuk membuat, menyimpan, dan menyediakan dukungan pengelolaan secara keseluruhan untuk pendidikan khusus.
   Keuntungan menggunakan perangkat pendukung digital untuk pendidikan khusus adalah kita memiliki akses instan ke salinan digital dari seluruh bentuk yang diperlukan. Teknologi baru juga meningkatkan kemampuan guru untuk mengadaptasikan ruang kelas untuk mengakomodasi para pemelajar berkebutuhan khusus.
Teknologi menghubungkan Sekolah dan Rumah
   Dengan komunikasi antara sekolah dan rumah yang terus meningkat ini, adalah mungkin untuk mempperpanjang periode waktu belajar. Teknologi memungkinkan guru untuk mengirimkan PR atau tugas-tugas melalui jaringan ke rumah-rumah. Orang tua, siswa, dan guru mampu berinteraksi mengenai tugas tersebut.
Ruang Kelas Global
   Melalui system satelit yang kompleks, dunia kita terhubung dengan jaringan digital tak terlihat yang benar-benar membuat ruang kelas saat ini menjadi global. Siswa sekarang belajar dari berbagai macam sumber, mulai dari buku cetak hingga konferensi video langsung dengan orang-orang yang secara geografis terpisah ribuan mil. Siswa bisa melihat bidikan secara langsung yang dimulai dari kutub selatan , sampai kutub utara. Banyak dari situs-situs tersebut memiliki control pengguna di kamera sehingga siswa bisa secara bebas menelusuri tempat-tempat jauh dari berbagai sudut pandang.
B.  Inovasi di Horizon
Terdapat sejumlah pengembangan baru yang sudah tampak. Beberapa akan tumbuh dan berkembang dan yang lainnya akan memudar dan menghilang. Yang utama adalah inovasi dalam komputasi bergerak, perangkat inovatif dan bukuu elektronik.
Komputasi Bergerak
Sepertinya setiap orang akan memiliki perngkat komputas bergerak (mobile computing). Setidaknya, setiap orang memiliki ponsel yang mungkin juga meliputi kemampuan mengirimkan pesan, mendengarkan music, menyimpan alamat, dan menghubungkan ke internet.
1.      Pena Digital. Salah satu fungsi dari pena digital adalah mentransfer tulisan menjadi teks , mampu mengeluarkan suara, memutar music, dan permainan.
2.      Pemutar Media. Perangkat yang digunakan untuk membuat kumpulan music-musik digital personal, dengan pemutar media terkemuka. Penggunaan media ini dalam bidang pendidikan adalah menelaah documenter video atau podcast berita, atau mendengarkan rekaman audio.



Perangkat Lunak Inovatif
Kemampan perangkat lunak terus berkembang dalam laju yang menggunakan sejalan dengan pengembangan perangkat digital yang lebih kecil dan lebih hebat. Berikut beberapa contoh :
1.      Bluetooth. Ketika perangkat digital memiliki teknologi ini, koneksi tak terliht mata bisa dibuat diantara perangkat berbluetooth . Teknologi ini menjadi semakin popular di ruang kelas untuk menghindari koneksi berkabel yang sering membuat siswa tersandung dan menyebabkan kerusakan besar pada perangkat keras komputer.
2.      Voice to Text. Perangkat lunak ini mengubah pesan suara menjadi teks. Tetapi karena kelafalan kata sangat berbeda dari satu orang ke orang lain, perangat lunak tersebut harus “dilatih” untuk memahami suara pengguna dan mengenali kata baru.
3.      LCD (Liquid Crystal Display). Perangkat ini merupakan opsi yang tepat bagi sekolah karena ukurannya meningkat dan biayanya lebih murah. Kualitas gambarnya menjadikan perangkat ini lebih baik dalam ruangan bercahaya daripada proyektor digital.
BUKU ELEKTRONIK
   Campuran konseptual dari buku tradisional dan computer, buku elektronik (e-book) merupakan perangkat yang kurang lebih seukuran buku tulis biasa. Ia biasanya memuat cukup memori untuk 75 hingga 80 karya yang panjangnya setara novel. Layar yang berpendar menyerupai satu halaman buku biasa. Para pembaca menelusuri dengan menggunakan halaman untuk membalik halaman.
   Dua fitur dari e-book sangat menarik dilihat dari sudut pandang pendidikan. Pertama, teks e-book merupakan hypermedia. Para pembaca mungkin menggunakan hyperlink yang disertakan untuk melompat ke topic terkait, dan teks bisa berisi elemen grafik, audio, dan video. Yang kedua, konten dari e-book bisa dengan mudah diubah untuk menyesuaikan kebutuhan para pembaca dengan mengunggah buku baru dan menghapus teks yang tidak diinginkan. Para guru bisa merangkai kumpulan informasi di computer mereka dan meminta siswa mengunduhnya kalau dibutuhkan. E-book sama mahalnya dengan buku cetak untuk diproduksi tetapi bisa didistribusikan dengan sangat murah.
SEKOLAH DI MASA DEPAN
   Siswa saat ini merupakan generasi pertama yang tumbuh dalam dunia digital. Ponsel, pemutar DVD portable, permainan computer, instant messaging, dan iPod merupakan perangkat sehari-sehari. Siswa semacam ini dikenal sebagai “digital natives” (Prensky, 2011). Tantangan untuk sekolah di masa depan adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang melampaui dan meningkatkan kemampuan digital natives ini sembari memperkuat mereka dengan pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk kesuksesan dalam masyarakat global. Hasilnya terlihat positif karena teknologi menjadi lebih bermanfaat, lebih tersedia dimana-mana, lebih pintar, dan lebih hebat, dan pada saat yang sama menjadi kurang tampak terlihat, kurang menuntut, dan murah. Kemajuan-kemajuan ini memungkinkan sekolah melakukan peralihan dari lingkungan tradisional ke digital. Perubahan-perubahan itu akan berdampak pada teknologi masa depan yang digunakan oleh guru dan murid, struktur ruang kelas, dan peran guru.
STRUKTUR RUANG KELAS MASA DEPAN
   Struktur ruang kelas masa depan hasil usaha gabungan antara Microdoft Corporation dengan Philadhelpia School Dsitrict dan mencerminkan visi Bill Gates untuk menyiapkan siswa di abad 21. Ia dimulai dengan pola pikir yang baru dimana para siswa dianggap sebagai pemelajar dan guru merupakan pendidik. Lingkungan tersebut sepenuhnya digital. Para pemelajar menggunaan kartu pintar untuk absensi, mengakses loker, menelusuri nilai gizi hidangan makan. Para siswa tidak lagi membawa buku di tas ransel emreka karena e-book telah menggantikan buku perpustkaan di perpustakaan dan ebrtindak sebagai buku cetak. Para pendidik terus terhubungan dengan para siswa, karena keduanya dilengkapi dengan laptop yang selalu bertautan dengan jaringan internet nirkabel. Dinding ruang kelas bisa digeser dan perabotan bisa diubah-ubah untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam.
PERAN GURU DI MASA DEPAN
   Peran dari seorang guru akan selalu memiliki tanggung jawab mendasar berupa memungkinkan siswa untuk belajar. Tetapi tampak perbedaan sejalan dengan waktu dalam bagaimana guru meraih tujuan tersebut. Peran seorang guru di masa depan akan tetap menghasilkan peningkatan belajar siswa, tetapi guru harus memiliki kemampuan yang lebih luas daripada sekadar pengetahuan konten dan kemampuan pedagogi. Para guru di masa depan harus kompeten di bidang teknologi dan melek informasi.
   Jelas bahwa teknologi akan makin banyak dalam sekolah di masa depan. Oleh karena itu, kompetensi teknologi akan menjadi persyaratan penting bagi guru di masa depan. Sebagai misal, guru harus bisa merencanakan kegiatan ruang kelas yang terus menerus memadukan pengalaman multimedia secara interaktif melibatkan para siswa dalam pembelajaran yang bermakna. Guru akan harus terus memantau belajar siswa dengan rekaman digital kinerja harian. Guru akan menggunakan informasi ini untuk membuat pengajar individual dengan menyelaraskan data kinerja siswa dengan objek-objek belajar yang diletakkan dalam database yang bisa dicari. Tidak akan ada lagi siswa yang menyalin pekerjaan siswa lain karena setiap tugas akan berbeda dan sepenuhnya digital. Data kinerja siswa  segera tersedia baik bagi siswa maupun guru.
   Selain itu, guru di masa depan akan menjadi pengguna teknologi. Mereka akan memiliki situs web terbaru untuk membuat para siswa dan orang tua tetap mendapat informasi mengenai ekspektasi dan kegiatan ruang kelas. Para guru akan secara teratur berkomunikasi dengan orang tua melalui email, podcast buatan siswa, dan papan diskusi. Prangkat digital akan mengelola tugas dan kalender guru. Para guru akan mendapat kabar terbaru mengenai prkatik ruang kelas yang direkomendasikan melalui partisipasi dalam seminar pengembangan professional secara online.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ucapkan Salam