A.
Rangkaian Kesatuan Ruang Kelas : Tradisional ke
Digital
Seperti yang kita ketahui, kecendrungan bagi guru
saat ini adalah peralihan dari metode dan perangkat pengajaran tradisional ke
pendekatan digital agar lebih baik memenuhi kebutuhan para siswa. Tetapi,
transisi dari lingkungan ruang kelas sangat bervariasi dari guru ke guru dan
sekolah ke sekolah. Marc Prensky (2006) menjelaskan variasi ini dalam proses
empat tahap adopsi dan adaptasi teknologinya:
1. Mencoba-coba
2. Melakukan hal-hal lama dalam cara-cara
lama
3. Melakukan hal-hal lama dalam cara-cara
baru
4. Melakukan hal-hal baru dalam cara-cara
baru
Proses tersebut dimulai dengan “mencoba ccoba”
teknologi secara acak menambahkan perangkat teknologi ke beberapa ruang kelas
saja atau perpustakaan. Kemudian teknologi digunakan untuk melakukan “hal-hal
yang lam dalam cara-cara lama”, seperti guru yang menampilkan catatan ceramah
dalam Power Point ketimbang
menggunakan transparan OHP. Tahap berikutnya yang terlihat menjanjikan adalah
melakukan “hal-hal lama dalam cara-cara baru”, seperti guru menampilkan 3D
untuk menampilkan struktur sebuah senyawa ketimbang menggambarkannya di papan
tulis; atau siswa yang menggunakan pengolah kata dan clip art ketimbang kertas buku catatan dan gambar buatan tangan
untuk membuat sebuah cerita pendek. Fase akhir,”melakukan hal-hal baru dalam
cara-cara baru”sepenuhnya menggunakan teknologi dan media.
Guru Digital
1.
Pengajaran Interaktif. Pengajaran
guru digital melibatkan presentasi yang kaya media dan interaktif. Presentasi
pengajaran perlahan-lahan memadukan streaming
video digital dan audio dari berkas berbasis internet mulai dari klip
pendek yang memperlihatkan konsep spesifik hingga documenter berdurasi lama.
Presentasi Power Point memadukan
animasi, suara, dan hyperlink ke informasi digital.
2.
Sistem Respoons Personal. Perangkat
pegangan tangan, seperti system respons
personal (PRS) digunakan oleh
guru digital untuk mengumpulkan dan secara grafis menampilkan jawabn siswa
terhadapa pertanyaan siswa. Sistem ini menggrafikan respons siswa untuk
memberikan umpan balik segera kepada guru dan siswa. Para guru bias menggunakan
informasi ini untuk memandu kecepatan dan arah sebuah diskusi.
3.
Perangkat Penilaian Bergerak. Perangkat
pegangan tangan ini juga digunakan untuk merekam data penilaian dari kemampuan
siswa seperti rekaman terus-menerus dari kemampuan membaca siswa SD atau data
penampilan siswa, percobaan lab atau tulisan tangan (Weinstein,2005). Perangkat
lunak ini tidak hanya menghemat waktu guru, tetapi perangkat lunak ini juga
menyediakan penentuan skor dan waktu otomatis dari hasil-hasil siswa. Alat ini
memungkinkan guru untuk terus mengindividualisasikanpengajaran berkat
ketersediaan informasi
Siswa Digital
1.
Perangkat Interaktif. Siswa
digital menggunakan perangkat nirkabel bergerak dalam berbagai cara dan lokasi
dan di luar situasi sekolah dengan membawa teknologi ke tempat dimana teknologi
itu dibutuhkan. Sebagai misal, para siswa duduk di karpet membaca untuk
menemukan sumber daya internet di computer laptop nirkabel. Perangkat nirkabel
memperluas dan menambahi pengalaman belajar melampaui kemampuan non digital.
2.
Berinteraksi dengan orang lain. Belum
pernah sebelumnya para siswa terhubung satu sama lain seperti halnya mereka
saat ini dalam lingkungan digital nirkabel. Perangkat interaktif ini terus
menjadi popular, bersama guru digital , siswa digital saat ini terbiasa
menggunakan teknologi untuk menelusuri, mencari tahu, dan memajukan belajar
personal mereka serta berkontribusi terhadap pengethuan orang lain.
Peran yang Berubah-ubah
dari Pusat Media
Material untuk pembelajaran seumur hidup
terus tersedia melalui perpustakaan, pusat informasi, dan secara online. Spesialis media sekolah harus
memikirkan tidak hanya dalam hal pengaturan di rak dan peredarannya, tetapi
juga dalam mengunduh dan menggugah , secara elektronik menerima, menyimpan,
meyusun indeks dan menyebarkan informasi ke para guru, siswa, ruang kelas, dan
rumah.
Pustakawan dan spesialis media menyediakan
kesempatan untuk melek informasi siswa,
kemampuan untuk menggunakan serangkaian kemampuan berfikir kritis dan
memecahkan masalah untuk secara efektif turut serta dalam masyarakat saat ini.
Para siswa belajar bagaimana menempatkan, menganalisis, dan mengevaluasi
informasi.
Peran Pendidikan Jarak
Jauh
Para siswa di masa depan akan
memikili banyak kesempatan pendidikan jarak jauh karena belajar online menjembatani kesenjangan jarak,
kemiskinan, dan penawaran kursus yang terbatas di sekolah-sekolah kecil bagi
seluruh siswa. Tetapi Watson (2005) memperingatkan para pendidik untuk secara
hati-hati memeriksa program pendidikan jarak jauh mereka untuk menjamin bahwa
keuntungan-keuntungan sesuai dengan keinginan sekolah public, terutama terkait
dengan menjamin akses yang setara bagi seluruh siswa.
Teknologi untuk
Penyertaan
Kemajuan inovatif dalam teknologi membantu
guru untuk lebih baik dalam memenuhi kebutuhhan khusus siswa dengan
ketidakmampuan belajar ata jasmani, serta para siswa brbakat dan para siswa
yang bahasa aslinya bukan bahasa inggris. Guru sekarang bisa menggunakan
perangkat lunak khusus dan digital untuk membuat, menyimpan, dan menyediakan dukungan
pengelolaan secara keseluruhan untuk pendidikan khusus.
Keuntungan menggunakan perangkat pendukung
digital untuk pendidikan khusus adalah kita memiliki akses instan ke salinan
digital dari seluruh bentuk yang diperlukan. Teknologi baru juga meningkatkan
kemampuan guru untuk mengadaptasikan ruang kelas untuk mengakomodasi para
pemelajar berkebutuhan khusus.
Teknologi menghubungkan
Sekolah dan Rumah
Dengan komunikasi antara sekolah dan rumah
yang terus meningkat ini, adalah mungkin untuk mempperpanjang periode waktu
belajar. Teknologi memungkinkan guru untuk mengirimkan PR atau tugas-tugas
melalui jaringan ke rumah-rumah. Orang tua, siswa, dan guru mampu berinteraksi
mengenai tugas tersebut.
Ruang Kelas Global
Melalui system satelit yang kompleks, dunia
kita terhubung dengan jaringan digital tak terlihat yang benar-benar membuat
ruang kelas saat ini menjadi global. Siswa sekarang belajar dari berbagai macam
sumber, mulai dari buku cetak hingga konferensi video langsung dengan
orang-orang yang secara geografis terpisah ribuan mil. Siswa bisa melihat
bidikan secara langsung yang dimulai dari kutub selatan , sampai kutub utara.
Banyak dari situs-situs tersebut memiliki control pengguna di kamera sehingga
siswa bisa secara bebas menelusuri tempat-tempat jauh dari berbagai sudut
pandang.
B. Inovasi
di Horizon
Terdapat sejumlah pengembangan baru yang sudah
tampak. Beberapa akan tumbuh dan berkembang dan yang lainnya akan memudar dan
menghilang. Yang utama adalah inovasi dalam komputasi bergerak, perangkat inovatif
dan bukuu elektronik.
Komputasi Bergerak
Sepertinya setiap orang akan memiliki perngkat
komputas bergerak (mobile computing). Setidaknya,
setiap orang memiliki ponsel yang mungkin juga meliputi kemampuan mengirimkan
pesan, mendengarkan music, menyimpan alamat, dan menghubungkan ke internet.
1. Pena
Digital. Salah satu fungsi dari pena digital
adalah mentransfer tulisan menjadi teks , mampu mengeluarkan suara, memutar
music, dan permainan.
2. Pemutar
Media. Perangkat yang digunakan untuk membuat
kumpulan music-musik digital personal, dengan pemutar media terkemuka.
Penggunaan media ini dalam bidang pendidikan adalah menelaah documenter video
atau podcast berita, atau mendengarkan rekaman audio.
Perangkat Lunak
Inovatif
Kemampan perangkat lunak terus berkembang dalam laju
yang menggunakan sejalan dengan pengembangan perangkat digital yang lebih kecil
dan lebih hebat. Berikut beberapa contoh :
1. Bluetooth.
Ketika perangkat digital memiliki
teknologi ini, koneksi tak terliht mata bisa dibuat diantara perangkat
berbluetooth . Teknologi ini menjadi semakin popular di ruang kelas untuk
menghindari koneksi berkabel yang sering membuat siswa tersandung dan menyebabkan
kerusakan besar pada perangkat keras komputer.
2. Voice
to Text. Perangkat lunak ini mengubah pesan
suara menjadi teks. Tetapi karena kelafalan kata sangat berbeda dari satu orang
ke orang lain, perangat lunak tersebut harus “dilatih” untuk memahami suara
pengguna dan mengenali kata baru.
3. LCD
(Liquid Crystal Display). Perangkat ini
merupakan opsi yang tepat bagi sekolah karena ukurannya meningkat dan biayanya
lebih murah. Kualitas gambarnya menjadikan perangkat ini lebih baik dalam
ruangan bercahaya daripada proyektor digital.
BUKU
ELEKTRONIK
Campuran konseptual dari buku tradisional dan
computer, buku elektronik (e-book) merupakan perangkat yang kurang lebih
seukuran buku tulis biasa. Ia biasanya memuat cukup memori untuk 75 hingga 80
karya yang panjangnya setara novel. Layar yang berpendar menyerupai satu
halaman buku biasa. Para pembaca menelusuri dengan menggunakan halaman untuk
membalik halaman.
Dua fitur dari e-book sangat menarik dilihat
dari sudut pandang pendidikan. Pertama, teks e-book merupakan hypermedia. Para
pembaca mungkin menggunakan hyperlink yang disertakan untuk melompat ke topic
terkait, dan teks bisa berisi elemen grafik, audio, dan video. Yang kedua,
konten dari e-book bisa dengan mudah diubah untuk menyesuaikan kebutuhan para
pembaca dengan mengunggah buku baru dan menghapus teks yang tidak diinginkan.
Para guru bisa merangkai kumpulan informasi di computer mereka dan meminta
siswa mengunduhnya kalau dibutuhkan. E-book sama mahalnya dengan buku cetak
untuk diproduksi tetapi bisa didistribusikan dengan sangat murah.
SEKOLAH
DI MASA DEPAN
Siswa saat ini merupakan generasi pertama
yang tumbuh dalam dunia digital. Ponsel, pemutar DVD portable, permainan
computer, instant messaging, dan iPod merupakan perangkat sehari-sehari. Siswa semacam
ini dikenal sebagai “digital natives” (Prensky, 2011). Tantangan untuk sekolah
di masa depan adalah menciptakan lingkungan pendidikan yang melampaui dan
meningkatkan kemampuan digital natives ini sembari memperkuat mereka dengan
pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk kesuksesan dalam masyarakat
global. Hasilnya terlihat positif karena teknologi menjadi lebih bermanfaat,
lebih tersedia dimana-mana, lebih pintar, dan lebih hebat, dan pada saat yang
sama menjadi kurang tampak terlihat, kurang menuntut, dan murah.
Kemajuan-kemajuan ini memungkinkan sekolah melakukan peralihan dari lingkungan
tradisional ke digital. Perubahan-perubahan itu akan berdampak pada teknologi
masa depan yang digunakan oleh guru dan murid, struktur ruang kelas, dan peran
guru.
STRUKTUR
RUANG KELAS MASA DEPAN
Struktur ruang kelas masa depan hasil usaha
gabungan antara Microdoft Corporation dengan Philadhelpia School Dsitrict dan
mencerminkan visi Bill Gates untuk menyiapkan siswa di abad 21. Ia dimulai
dengan pola pikir yang baru dimana para siswa dianggap sebagai pemelajar dan
guru merupakan pendidik. Lingkungan tersebut sepenuhnya digital. Para pemelajar
menggunaan kartu pintar untuk absensi, mengakses loker, menelusuri nilai gizi
hidangan makan. Para siswa tidak lagi membawa buku di tas ransel emreka karena
e-book telah menggantikan buku perpustkaan di perpustakaan dan ebrtindak
sebagai buku cetak. Para pendidik terus terhubungan dengan para siswa, karena
keduanya dilengkapi dengan laptop yang selalu bertautan dengan jaringan
internet nirkabel. Dinding ruang kelas bisa digeser dan perabotan bisa
diubah-ubah untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang beragam.
PERAN
GURU DI MASA DEPAN
Peran dari seorang guru akan selalu
memiliki tanggung jawab mendasar berupa memungkinkan siswa untuk belajar.
Tetapi tampak perbedaan sejalan dengan waktu dalam bagaimana guru meraih tujuan
tersebut. Peran seorang guru di masa depan akan tetap menghasilkan peningkatan
belajar siswa, tetapi guru harus memiliki kemampuan yang lebih luas daripada
sekadar pengetahuan konten dan kemampuan pedagogi. Para guru di masa depan
harus kompeten di bidang teknologi dan melek informasi.
Jelas bahwa teknologi akan makin banyak dalam
sekolah di masa depan. Oleh karena itu, kompetensi teknologi akan menjadi
persyaratan penting bagi guru di masa depan. Sebagai misal, guru harus bisa
merencanakan kegiatan ruang kelas yang terus menerus memadukan pengalaman
multimedia secara interaktif melibatkan para siswa dalam pembelajaran yang
bermakna. Guru akan harus terus memantau belajar siswa dengan rekaman digital
kinerja harian. Guru akan menggunakan informasi ini untuk membuat pengajar
individual dengan menyelaraskan data kinerja siswa dengan objek-objek belajar
yang diletakkan dalam database yang bisa dicari. Tidak akan ada lagi siswa yang
menyalin pekerjaan siswa lain karena setiap tugas akan berbeda dan sepenuhnya
digital. Data kinerja siswa segera
tersedia baik bagi siswa maupun guru.
Selain itu, guru di masa depan akan menjadi
pengguna teknologi. Mereka akan memiliki situs web terbaru untuk membuat para
siswa dan orang tua tetap mendapat informasi mengenai ekspektasi dan kegiatan
ruang kelas. Para guru akan secara teratur berkomunikasi dengan orang tua
melalui email, podcast buatan siswa, dan papan diskusi. Prangkat digital akan
mengelola tugas dan kalender guru. Para guru akan mendapat kabar terbaru
mengenai prkatik ruang kelas yang direkomendasikan melalui partisipasi dalam
seminar pengembangan professional secara online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ucapkan Salam