27 November 2014

PENGERTIAN NABI DAN RASUL

Bab 5
Nabi dan Rasul

A.  PENGERTIAN NABI DAN RASUL
SECARA ETIMOLOGIS Nabi berasal dari kata na-ba artunya di tingkatkan, atau dari kata na-ba-a  artinya berita. Dalam hal ini Nabi adalah seorang yang di tingkatkan derajatnya oleh Allah SWT dengan memberikan berita(wahyu). Sedangkan Rasul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengutus. Setelah di bentuk menjadi Rasul berarti yang diutus. Dalam hal ini seorang Rasul adalah seorang yang di utus oleh Allah SWT untuk menyampaikan misi, pesan (ar-risalah).
Sebagai mana manusia biasanya lainya Nabi dan Rasul pun hidup seperti kebanyakan manusia yaitu makan, minim, tidur, berjalan-jalan, dan kawin, punya anak, merasa sakit, senang, kuat, lemah ,mati dan sifat-sifat manusia lainya.
“Dan Kami tidak mengutus Rasul-Rasul sebelumu, melaikan mereka memakan makanan di pasar-pasar..”(Al-Furqan 25:20).
B.  NAMA NABI DAN RASUL
Allah SWT tidak menentukan beberapa jumlah keseluruhan Nabi dan Rasul. Oleh sebab itu kita tidak mengetahui beberapa jumlah keseluhannya.  Tapi yang pasti untuk setiap umat Allah mengutus seorang Rasullnya.
“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebnran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi perinagtan. Dan tidak ad satu umat pun melaikan telah ad padanya seorang pemberi peringatan.”(Fatir 35:24).
Jumlah Nabi  dan sekaligus Rasul yang di ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an ada 25 orang; 18 orang disebutkan dalam surat Al-An’am ayat 83-86, dan 7 orang lagi dalam beberapa ayat secara yerpisah. Kalau diurrutkan secara kronologis nama-nama Nabi dan Rasul yang 25 tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Adam      11. Luth
2.      Idris         12. Ayyub   13. Syu’aib   14. Musa  15 harun  16. Zulkifli  17. Daud   18. Sulaiman
3.      Nuh         19. Ilyas   20. Ilyasa  21. Yunus   22.  Zakariya 23. Yahya 24. Isa 25. Muhammad saw 
4.      Hud
5.      Shaleh
6.      Ibrahim
7.      Ismail
8.      Ishaq
9.      Ya’qub
10.  Yusuf
Denmikianlah nama-nama Nabi dan Rasul yang disebutkan oleh kiab Suci Al-Qur’an. Sebagai tambahan, umumnya mereka di lahirkan, hidup dan di utus di negri-negri timur Tengah. Misalnya Nabi Ibrahim AS di utus di iraq, hijrah ke negara kan’an lalu berpindah pindah antar hijaz, syam dan ma’ad,dll.
C.  SIFAT-SIFAT NABI DAN RASUL
Status sebagai Nabi dan Rasul tudak bisa di usahakan oleh siapapun. Allah lah yang memeilih dan menentukan siapa yang akan di angkatnya menjadi Nabi saj atau menjadi Nabi dan Rasul sekaligus.
Namun demikian, sebelum mengangkat seorang Nabi Allah SWT  sudah memelihara kepribadian seseoran  sehingga orang yang diangkat menjadi nabi dan memiliki kepribadian yang sempurna;memiliki jiwa yang utuh, nalar yang kuat, dan ahklak yang mulia. Begitu juga dari garis keturunan, seseorang yang akan di angkat menjadi Nabi haruslah memiliki garis keturunan yang baik dan mulia.
Persyaratan kepribadian, keturunan dan kebutuhan masyarakat di atas oleh Abu Bakar Al-Jazarydi istilahkan dengan “Muahalat An Nnubuwwah” yang artinya ada tiga hal sebagai berikut:
1.      Al-Mitsaliyah (keteladanan). Artinya seseorang yang akan di angkat Nabi haruslah memiliki kemanusiaan yang sempurna; baik fisik, akal pikiran maupun rohani.
2.      Syaraf An-nasab(keturunan yang mulia). Artinya seseorang yang akan di angkat menjadi Nabi haruslah dari keturunan yang mulia.
3.      ‘Amil Az-Zaman(dibutuhkan jaman). Artinya kehadiranya memang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengisi kekosongan rohani, memperbaiki segala kerusakan masyarakat, dan mengembalikan umat manusia kepada keidupan yang sesuai dengan fitrah penciptaanya.
Secara umum setiap Nabi dan Rasul memiliki sifat-sifat yang mulia dan ter puji sesuai dengfan setatusnya sebagai manusia pilihan Allah SWT, baik dalam hal-hal yang berhubungan langsung dengan Allah SWT secara vertikal  maupun dengan sesama manusia dan mahluk Allah lainya. Namun demikian setiap Rasul memeliki empat sifat, keempat sifat tersebut ialah:
1.      As-Shidqu(benar). Artinya selalu berkata benar, tidak pernar berdusta dalam keadaan apa apapun. Apapun yang akan di katakan oleh Rasul – baik berupa berita janji, ramalan masa depan dan lain-lain.
2.      Al-Amanah (dipercaya). Artinya seorang Rasul selalu menjaga dan menunaikan amanah yang dipikulkan ke pundaknya. Perbuatannya akan sama dengan perkataannya.
3.      At-Tablih(menyamp[aikan). Artinya seorang rasul akan menyampaikan apa saja yang di perintahkan oleh AlllahSWT untuk di sampaikan. Tidak ada satupun bujukan atau ancaman yang menyebabkan dia menyembunyikan sebagian dari wahyu yang wajib disampaikan.
4.      Al-Fathanah(cerdas) artinya seorang Rasul  memilki tingkat kecerdasan yang tinggi. Pikiran yang jernih, openuh kearifan dan kebijak sanaan.
Setiap Rasul dan Nabi ma’shum artinya terpeliharan dari segala macam dosa, baik yang kecil maupun yang besar. Tetapi sebagai manusia biasa yang juga tidak terbatas dari sifat lupa seorang Nabi dan Rasul bisa saja melakukan kehilafan seperti kehilafan yang dilakukan oleh Nbai Adam AS(mendekati pohon larangan) akibat godaan syetan.
Akhirnya bisa kitakan bahwa kekhilafan dan kekeliruan ijtihat yang dilakukan oleh seorang N abi dan Rasul tidaklah menghilangkan sifat kema’sumanya karenan kekilafan dan kekeliruan betapa kecilnya selalu mendapat kireksi dari Allah SWT.
D.  TUGAS DAN MUKJIZAT PARA RASUL
Semua Rasul yang di utus oleh Allah SWT mempunyai tugas yang sama yaitu menegakakan kalimat tauhid  la ila haillah, mengajak umut selau beribadah kepada Allah SWT semata, menjauhi segala macam thaqbut dan menegakakn agama (iqamatu addin) islam dalam seluruh kehidupan. Tentang hal ini ALLAH berfirman:
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu,melainkan kami mewahyukan kepadanya:”Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian Aku.”(Al-Anbiya’ 21:25).
Dalam menjalankan tugasnya itu para Rasul berperan sebagai mubasyirin dan munjirin artinya memberikan kabar gembira bahwa Allah SWT akan memberikan keridhaan, pahakla dan balasan sorga bagi orang yang beriman dan taat.
Untuk memebuktikan kerasulan dan kebenran yang dibawa mereka, serta untuk menjawab tnatangan dan memetahkan argumentasi para penantang, para Rasul dilengkapi oleh Alla SWT dengan mukjijat yaitu kejadian luar biasa(khawariqul ‘adab)  yang terjadai atas ijin Allah SWT.
Kejadian luar biasa(khawariqul ‘adab) bisa terjadi pada orang-orang shaleh yang sangat dekat dengan Allah SWT atau sering disebut dengan Waliullah seprti majkan yang selalu ada di Mihrab tempat Maryam ibunda ‘Isa berada, padahal tidak ada yang mengantarkannya.
Kalau terjadi pada diri Nabi dan Rasul disebut mukjizat, tetapi kalaw terjadi pada Waliullah disebut karomah (keramat). Baik mukjizat atau karomah kedua-duanya hanya semata-mata pemberiaan AllahSWT, sama sekali tidak bisa dipelajari, apalagi di ajarkan.
Dengan demikian kesaktian yang di miliki seseorang tertentu yang bisa di pertontonkan, bisa di ajarkan dan di pelajari, nbukanlah karamah atau mukjizat, karena  karamah tidak bisa dimiliki, tidak bisa di pelajari, apalagi di ajarkan.
E.   RASUL-RASUL YANG ULUL AZMI
Rasul-Rasul yang Ulul Azmi ada lima orang yaitu: Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa, dan ‘Isa AS.  Tentang hal itu Allah berfirman:
“maka bersabarlah kamu seperti bersabarnya Rasul-Rasul yang ulul Azmi...”(Al-Ahqab 46:35)
Ulul azmi maksutnya teguh hati, sabar, segala cita=cita dikejar dengan segenap tenaga yang dimiliki, hingga akhirnya tercapai juga. Sedangkan Rasul-Rasul yang ulul azmi maksudnya adalah para Rasul yang paling banyak mendapat tantangan, paling banyak penderitaan, tapi mereka tetap teguh, tabah , sabar dan terus berjuang hingga mereka berhasil mengemban tugas yang di pikulkan oleh Allah SWT.
F.   MUHAMMAD RASULULLAH SAW NABI YAN TERAKHIR
Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT sebagai Nabi san Rasul yang terkhir dari seluruh rangkaian Nabi dan Rasul. Tidak adan Nabi selain beliau. Hal itu ditegaskan oleh Allah SWT dalam firmanya:
 “ Muhammad itu sekali-kalio bukan bapak dari seorang laki-laki di antar kamu, tetapi dia adlah Rasulullah dan penutup Nabi-Nabi (khatamun Nabiyyin). Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”(Al-Ahzab 33:40)
 Sebagai Nabi yang terakhir beliau menyempirnakan “bangunan” dinullah yang telah dikerjakan secara betahap oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya.

Riwayat Hidup Ringkas Rasullah SAW
Beliau dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal Tahun Gajah,  bertepatan pada  tahun 571 M. Ibunya benama Aminah binti Wahab bin Zuhrah bin ‘Abdi Manaf.bapaknya yang bernama Abdullah bin Abdul Mutalib bin Hasyim bin ‘Abdi manaf. Beliau lahir sebagai seorang yatim, waktu balita disusui oleh Halimah As-Sa’diyah diperkampungan bani Sa’ad Thaif.pada usia 6 tahun ibunya meniggal sehabis Ziarah ke Yastrib. Pada umur 25 tahun beliau menikah dengan Khadijah binti Kuwalid, seorang janda kaya bansawan Quraisy yang dikenal berbudi baik. Umur 40 tahun beliau dianggakt menjadi Nabi, di tandai dengan wahyu yang pertama di Goa Hira’ waktu beliau sedang mengasingkan diri untuk merenung (tabanuts). Beliau memulaidakwahnya kepada keluarga sensiri, kemudian keluarga terdekat, sahabat-sahabat dan seterusnya kepada orang banyak. Mula-mula berdakwah secara rahasia (lebih kurang  2 tahun) mengingat suasana Mekkah yang tidak mengijinkan berdakwah secara terang-terangan.
Pada umur 52 tahun beliau mengalami suatu pristiwa yang luar biasa yaitu Isra’ Mi’raj. Pristiwa itu tejadi pada  tahun duka cita (‘amul bazni) setelah Khadijah dan Abu Thalib meniggal dunia.pada bulan Rabi’ul Awal tahun 633 pada umur 62 tahun beliau meniggal dunia.
  • Profil Nabi Muhammad SAW Sebagai Pembawa Risalah

  1. 1.      Mempunyai fisik yang sempurna, lidah yang fasik dan otak yang cerdas.
  2. 2.      Memerlukan makan, minum, pakaian, dan kebutuhan fisik lainya. Mereka sakit, senang dan perasaan lainya seperti manusia biasa.
  3. .      Mempunyai istri dan anak.
  4. .      Buta huruf(ummi), tidak bisa membaca dan menulis dan tidak pernah berguru kepada siapapun.
  5. .      Dipelihara oleh Allah SWT dari segala perbuatan yang tidak baik secar kecil, sehinga seluruh kehidupan kehidupan beliau penuh keteladanan.
  6.       Berasl dari keturunan (nasab) yang mulia dan terpandang.
  7.      . Beraklak mulia(sidik, amanh, tabliq, fatonah, sabar, pemaaf, penyayang, penyatuan, pemberani, pemurah, dll.
  8.     .   Memulai dakwah Islam kepada ornag dan keluarga sebelum kepada masyarakat umum.
  9.       Tabah dalam menghadapi segala penderitaan dan cobaan dalam menyampaikan Risalah Islamiyah.
  10. .  Memiliki taktik dan strategi dakwah yang sangat tepat sehingga bisa berhasil dengan gemilang dalam waktu singkat.

11.  Memilki kepribadian yang sempurna dalam segala segi, baik sebagi suami, bapak, sahabat, guru, panglima perang maupun sebagai kepala negara, sehingga beliau menjadi uswatun hasanah bagi seluruh umet manusai.
12.  Seklalu di bimbing oleh Allah SWT denngan wahyui, baik yang langsung(Al-Qur’an) maupun yang tidak langsung (Hadist,Qudsi dan Hadis Nabawi).
Beberapa Bukti Kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad SAW
1.      Basyarat(berita tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW). Yang terdapat pada Kitab-Kitab suci sebelumnya.
“yaitu orang-orang yang mengkuti Rasul, Nabi yang ummi (namanya) mereka dapat tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada disisi mereka..”(Al-A’raf)
2.      Mukjizat yang di anugarahkan oleh Allah SWT kepada beliau antara lain:
a.       Al-Qur’an Al-Karim sebagi mukjizat abadi.
b.      Keluar air  dari jari-jari beliau yanbg cukup untuk memberi minum 1400 orang laki-laki perempuan(HR.Bukhari).pristiwa Isra’  dan Mi’raj,dll.
3.      Nabuat (ramalan tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang) yang selalu tepat. Misalnya antar lain:
a.    Nubuat tentang akan mati syahidina Umar bin Ustman.
b.    Nubuat tentang tidak akn adnyan fitnah antara sesama muslim selama umar masih hidup.
c.    Nubuat tentang Hasan bin Ali, cucu Rasulullah yang akan menjadi pendamai antra dua golongan besar kaum muslimin.
d.   Nubuat tentang Sa’Ad bin Abi Waqab waktu dia sakit keras di Mekkah yang diduga akan meninggal dunia.
e.    Kesaksian milyaran umat sejak dulu sampai sekarang yang sudah mengucap dua kalimat syahadad.
f.     Kenyataan bahwa Rasulullah SAW yang membawa ajaran yang begitu lengkap dan sempurna.
Demikianjlah beberapa bukti  kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi MUHAMMAD SAW.
G.  IMAN KEPADA SELURUH NABI DAN RASUL
Seorang  muslim wajib briman kepada seluruh Nabi dan Rasul  yang telah diutus oleh Allah SWT, baik yang disebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan. Seorang muslim wajib membenarkan semua Rasul dengan sifat-sifat, kelebihan dan keistimewaan satu sama lain, tugas dan mukjizat masing-masing seperti yang di jelaskan oleh Allah SWT dan Rasulnya di dalam Al-Qur’an dan Al-Karim dan sunah Rasul.  
Seorang muslim wajib mencintai Rasulullah SAW, melebihi vinta kepada siapapun atau selain Allah. Rasulullah bersabda:
“tidak beriman salah seorang kamu sebelum aku(MUHAMMAD) lebih dia cintai orang tua, anak-anak dan manusia lain keseluruhanya(Hadist Muttafaqun ‘alaihi).
Oleh sebab itu seorang muslim wajib menjdikan Rasulullah SAW sebagai uswatu hasanah dalam seluruh aspek kehidupanya. Allah SWT berfirman:
“sesungguhnya telah ada pada Rasulullah uswatun HASANAH  bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatanagn)  Hari Kiamat dia banyak menyebut Allah.(Al-Ahzab 33:21)
Akhirnya sebagai penutup bab ini perlu kita ingat kembali bahwa salah satu dari dua kalimat syahadad yang menjadi pintu gerbang masuk islam adalah kesaksian bahwa Muhammad adalah Rasulullah.

JANGAN LUPA DI BACA, JANGAN HANYA COPAS..!!!

SUMBER: (STUDI ILMU-ILMU QUR’AN,MANNA ‘KHALIL AL-QATTAN)

1 komentar:

  1. Pelajaran dan pendidikan akhlak sangat penting bagi pelajar muslim di seluruh Indonesia. Bagi seorang muslim dan muslimah sudah seharusnya Kita memiliki semangat dan ghirah dalam mempelajari bahasa arab. Terlebih lagi bahasa arab dan wasilah bagi kita dalam mengenal ilmu syari.
    Pengertian Rasul Ulul Azmi pengertian ikhtiar tawakal qanaah sabar syukur Ufa Bunga SMartphone

    BalasHapus

Ucapkan Salam