Bab 5
A.
PENGERTIAN
NABI DAN RASUL
SECARA
ETIMOLOGIS Nabi berasal dari kata na-ba
artunya di tingkatkan, atau dari kata na-ba-a artinya berita. Dalam hal ini Nabi adalah
seorang yang di tingkatkan derajatnya oleh Allah SWT dengan memberikan
berita(wahyu). Sedangkan Rasul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengutus. Setelah di bentuk menjadi Rasul berarti
yang diutus. Dalam hal ini seorang Rasul adalah seorang yang di utus oleh Allah
SWT untuk menyampaikan misi, pesan (ar-risalah).
Sebagai mana
manusia biasanya lainya Nabi dan Rasul pun hidup seperti kebanyakan manusia
yaitu makan, minim, tidur, berjalan-jalan, dan kawin, punya anak, merasa sakit,
senang, kuat, lemah ,mati dan sifat-sifat manusia lainya.
“Dan Kami tidak mengutus Rasul-Rasul sebelumu, melaikan mereka
memakan makanan di pasar-pasar..”(Al-Furqan 25:20).
B.
NAMA NABI DAN RASUL
Allah SWT tidak
menentukan beberapa jumlah keseluruhan Nabi dan Rasul. Oleh sebab itu kita
tidak mengetahui beberapa jumlah keseluhannya.
Tapi yang pasti untuk setiap umat Allah mengutus seorang Rasullnya.
“Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebnran sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi perinagtan. Dan tidak ad satu umat
pun melaikan telah ad padanya seorang pemberi peringatan.”(Fatir 35:24).
Jumlah
Nabi dan sekaligus Rasul yang di
ceritakan oleh Allah di dalam Al-Qur’an ada 25 orang; 18 orang disebutkan dalam
surat Al-An’am ayat 83-86, dan 7 orang lagi dalam beberapa ayat secara
yerpisah. Kalau diurrutkan secara kronologis nama-nama Nabi dan Rasul yang 25
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Adam 11. Luth
2.
Idris 12. Ayyub 13. Syu’aib
14. Musa 15 harun 16. Zulkifli
17. Daud 18. Sulaiman
3.
Nuh 19. Ilyas 20. Ilyasa
21. Yunus 22. Zakariya 23. Yahya 24. Isa 25. Muhammad
saw
4.
Hud
5.
Shaleh
6.
Ibrahim
7.
Ismail
8.
Ishaq
9.
Ya’qub
10.
Yusuf
Denmikianlah
nama-nama Nabi dan Rasul yang disebutkan oleh kiab Suci Al-Qur’an. Sebagai
tambahan, umumnya mereka di lahirkan, hidup dan di utus di negri-negri timur
Tengah. Misalnya Nabi Ibrahim AS di utus di iraq, hijrah ke negara kan’an lalu
berpindah pindah antar hijaz, syam dan ma’ad,dll.
C.
SIFAT-SIFAT
NABI DAN RASUL
Status sebagai
Nabi dan Rasul tudak bisa di usahakan oleh siapapun. Allah lah yang memeilih
dan menentukan siapa yang akan di angkatnya menjadi Nabi saj atau menjadi Nabi
dan Rasul sekaligus.
Namun demikian,
sebelum mengangkat seorang Nabi Allah SWT
sudah memelihara kepribadian seseoran
sehingga orang yang diangkat menjadi nabi dan memiliki kepribadian yang
sempurna;memiliki jiwa yang utuh, nalar yang kuat, dan ahklak yang mulia.
Begitu juga dari garis keturunan, seseorang yang akan di angkat menjadi Nabi
haruslah memiliki garis keturunan yang baik dan mulia.
Persyaratan
kepribadian, keturunan dan kebutuhan masyarakat di atas oleh Abu Bakar
Al-Jazarydi istilahkan dengan “Muahalat
An Nnubuwwah” yang artinya ada tiga hal sebagai berikut:
1.
Al-Mitsaliyah (keteladanan).
Artinya seseorang yang akan di angkat Nabi haruslah memiliki kemanusiaan yang
sempurna; baik fisik, akal pikiran maupun rohani.
2.
Syaraf An-nasab(keturunan yang
mulia). Artinya seseorang yang akan di angkat menjadi Nabi haruslah dari
keturunan yang mulia.
3.
‘Amil Az-Zaman(dibutuhkan
jaman). Artinya kehadiranya memang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mengisi
kekosongan rohani, memperbaiki segala kerusakan masyarakat, dan mengembalikan
umat manusia kepada keidupan yang sesuai dengan fitrah penciptaanya.
Secara umum
setiap Nabi dan Rasul memiliki sifat-sifat yang mulia dan ter puji sesuai
dengfan setatusnya sebagai manusia pilihan Allah SWT, baik dalam hal-hal yang
berhubungan langsung dengan Allah SWT secara vertikal maupun dengan sesama manusia dan mahluk Allah
lainya. Namun demikian setiap Rasul memeliki empat sifat, keempat sifat
tersebut ialah:
1.
As-Shidqu(benar).
Artinya selalu berkata benar, tidak pernar berdusta dalam keadaan apa apapun.
Apapun yang akan di katakan oleh Rasul – baik berupa berita janji, ramalan masa
depan dan lain-lain.
2.
Al-Amanah (dipercaya).
Artinya seorang Rasul selalu menjaga dan menunaikan amanah yang dipikulkan ke
pundaknya. Perbuatannya akan sama dengan perkataannya.
3.
At-Tablih(menyamp[aikan).
Artinya seorang rasul akan menyampaikan apa saja yang di perintahkan oleh
AlllahSWT untuk di sampaikan. Tidak ada satupun bujukan atau ancaman yang
menyebabkan dia menyembunyikan sebagian dari wahyu yang wajib disampaikan.
4.
Al-Fathanah(cerdas)
artinya seorang Rasul memilki tingkat
kecerdasan yang tinggi. Pikiran yang jernih, openuh kearifan dan kebijak
sanaan.
Setiap Rasul
dan Nabi ma’shum artinya terpeliharan
dari segala macam dosa, baik yang kecil maupun yang besar. Tetapi sebagai
manusia biasa yang juga tidak terbatas dari sifat lupa seorang Nabi dan Rasul
bisa saja melakukan kehilafan seperti kehilafan yang dilakukan oleh Nbai Adam
AS(mendekati pohon larangan) akibat godaan syetan.
Akhirnya bisa
kitakan bahwa kekhilafan dan kekeliruan ijtihat yang dilakukan oleh seorang N
abi dan Rasul tidaklah menghilangkan sifat kema’sumanya karenan kekilafan dan
kekeliruan betapa kecilnya selalu mendapat kireksi dari Allah SWT.
D.
TUGAS
DAN MUKJIZAT PARA RASUL
Semua Rasul
yang di utus oleh Allah SWT mempunyai tugas yang sama yaitu menegakakan kalimat
tauhid la ila haillah, mengajak umut selau beribadah kepada Allah SWT
semata, menjauhi segala macam thaqbut
dan menegakakn agama (iqamatu addin)
islam dalam seluruh kehidupan. Tentang hal ini ALLAH berfirman:
“Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu,melainkan
kami mewahyukan kepadanya:”Bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian Aku.”(Al-Anbiya’ 21:25).
Dalam
menjalankan tugasnya itu para Rasul berperan sebagai mubasyirin dan munjirin artinya
memberikan kabar gembira bahwa Allah SWT akan memberikan keridhaan, pahakla dan
balasan sorga bagi orang yang beriman dan taat.
Untuk
memebuktikan kerasulan dan kebenran yang dibawa mereka, serta untuk menjawab
tnatangan dan memetahkan argumentasi para penantang, para Rasul dilengkapi oleh
Alla SWT dengan mukjijat yaitu kejadian luar biasa(khawariqul ‘adab) yang
terjadai atas ijin Allah SWT.
Kejadian luar
biasa(khawariqul ‘adab) bisa terjadi
pada orang-orang shaleh yang sangat dekat dengan Allah SWT atau sering disebut
dengan Waliullah seprti majkan yang
selalu ada di Mihrab tempat Maryam ibunda ‘Isa berada, padahal tidak ada yang
mengantarkannya.
Kalau terjadi
pada diri Nabi dan Rasul disebut mukjizat, tetapi kalaw terjadi pada Waliullah
disebut karomah (keramat). Baik mukjizat atau karomah kedua-duanya hanya
semata-mata pemberiaan AllahSWT, sama sekali tidak bisa dipelajari, apalagi di
ajarkan.
Dengan demikian
kesaktian yang di miliki seseorang tertentu yang bisa di pertontonkan, bisa di
ajarkan dan di pelajari, nbukanlah karamah atau mukjizat, karena karamah tidak bisa dimiliki, tidak bisa di
pelajari, apalagi di ajarkan.
E.
RASUL-RASUL
YANG ULUL AZMI
Rasul-Rasul
yang Ulul Azmi ada lima orang yaitu: Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa, dan ‘Isa AS.
Tentang hal itu Allah berfirman:
“maka bersabarlah kamu seperti bersabarnya Rasul-Rasul yang ulul
Azmi...”(Al-Ahqab 46:35)
Ulul azmi
maksutnya teguh hati, sabar, segala cita=cita dikejar dengan segenap tenaga
yang dimiliki, hingga akhirnya tercapai juga. Sedangkan Rasul-Rasul yang ulul
azmi maksudnya adalah para Rasul yang paling banyak mendapat tantangan, paling
banyak penderitaan, tapi mereka tetap teguh, tabah , sabar dan terus berjuang
hingga mereka berhasil mengemban tugas yang di pikulkan oleh Allah SWT.
F.
MUHAMMAD
RASULULLAH SAW NABI YAN TERAKHIR
Nabi Muhammad
SAW diutus Allah SWT sebagai Nabi san Rasul yang terkhir dari seluruh rangkaian
Nabi dan Rasul. Tidak adan Nabi selain beliau. Hal itu ditegaskan oleh Allah
SWT dalam firmanya:
“ Muhammad itu sekali-kalio
bukan bapak dari seorang laki-laki di antar kamu, tetapi dia adlah Rasulullah
dan penutup Nabi-Nabi (khatamun Nabiyyin). Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.”(Al-Ahzab 33:40)
Sebagai Nabi yang terakhir beliau
menyempirnakan “bangunan” dinullah
yang telah dikerjakan secara betahap oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya.
Riwayat Hidup
Ringkas Rasullah SAW
Beliau
dilahirkan di Mekkah pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal Tahun Gajah, bertepatan pada tahun 571 M. Ibunya benama Aminah binti Wahab
bin Zuhrah bin ‘Abdi Manaf.bapaknya yang bernama Abdullah bin Abdul Mutalib bin
Hasyim bin ‘Abdi manaf. Beliau lahir sebagai seorang yatim, waktu balita
disusui oleh Halimah As-Sa’diyah diperkampungan bani Sa’ad Thaif.pada usia 6 tahun
ibunya meniggal sehabis Ziarah ke Yastrib. Pada umur 25 tahun beliau menikah
dengan Khadijah binti Kuwalid, seorang janda kaya bansawan Quraisy yang dikenal
berbudi baik. Umur 40 tahun beliau dianggakt menjadi Nabi, di tandai dengan
wahyu yang pertama di Goa Hira’ waktu beliau sedang mengasingkan diri untuk
merenung (tabanuts). Beliau
memulaidakwahnya kepada keluarga sensiri, kemudian keluarga terdekat,
sahabat-sahabat dan seterusnya kepada orang banyak. Mula-mula berdakwah secara
rahasia (lebih kurang 2 tahun) mengingat
suasana Mekkah yang tidak mengijinkan berdakwah secara terang-terangan.
Pada umur 52
tahun beliau mengalami suatu pristiwa yang luar biasa yaitu Isra’ Mi’raj.
Pristiwa itu tejadi pada tahun duka cita
(‘amul bazni) setelah Khadijah dan
Abu Thalib meniggal dunia.pada bulan Rabi’ul Awal tahun 633 pada umur 62 tahun
beliau meniggal dunia.
- Profil Nabi Muhammad SAW Sebagai Pembawa Risalah
- 1. Mempunyai fisik yang sempurna, lidah yang fasik dan otak yang cerdas.
- 2. Memerlukan makan, minum, pakaian, dan kebutuhan fisik lainya. Mereka sakit, senang dan perasaan lainya seperti manusia biasa.
- . Mempunyai istri dan anak.
- . Buta huruf(ummi), tidak bisa membaca dan menulis dan tidak pernah berguru kepada siapapun.
- . Dipelihara oleh Allah SWT dari segala perbuatan yang tidak baik secar kecil, sehinga seluruh kehidupan kehidupan beliau penuh keteladanan.
- Berasl dari keturunan (nasab) yang mulia dan terpandang.
- . Beraklak mulia(sidik, amanh, tabliq, fatonah, sabar, pemaaf, penyayang, penyatuan, pemberani, pemurah, dll.
- . Memulai dakwah Islam kepada ornag dan keluarga sebelum kepada masyarakat umum.
- Tabah dalam menghadapi segala penderitaan dan cobaan dalam menyampaikan Risalah Islamiyah.
- . Memiliki taktik dan strategi dakwah yang sangat tepat sehingga bisa berhasil dengan gemilang dalam waktu singkat.
11. Memilki kepribadian yang sempurna dalam segala segi, baik sebagi
suami, bapak, sahabat, guru, panglima perang maupun sebagai kepala negara,
sehingga beliau menjadi uswatun hasanah bagi seluruh umet manusai.
12. Seklalu di bimbing oleh Allah SWT denngan wahyui, baik yang
langsung(Al-Qur’an) maupun yang tidak langsung (Hadist,Qudsi dan Hadis Nabawi).
Beberapa Bukti
Kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad SAW
1.
Basyarat(berita
tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW). Yang terdapat pada Kitab-Kitab suci
sebelumnya.
“yaitu orang-orang yang mengkuti Rasul, Nabi yang ummi (namanya)
mereka dapat tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada disisi
mereka..”(Al-A’raf)
2.
Mukjizat
yang di anugarahkan oleh Allah SWT kepada beliau antara lain:
a.
Al-Qur’an
Al-Karim sebagi mukjizat abadi.
b.
Keluar
air dari jari-jari beliau yanbg cukup
untuk memberi minum 1400 orang laki-laki perempuan(HR.Bukhari).pristiwa
Isra’ dan Mi’raj,dll.
3.
Nabuat
(ramalan tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang) yang selalu
tepat. Misalnya antar lain:
a.
Nubuat
tentang akan mati syahidina Umar bin Ustman.
b.
Nubuat
tentang tidak akn adnyan fitnah antara sesama muslim selama umar masih hidup.
c.
Nubuat
tentang Hasan bin Ali, cucu Rasulullah yang akan menjadi pendamai antra dua golongan
besar kaum muslimin.
d.
Nubuat
tentang Sa’Ad bin Abi Waqab waktu dia sakit keras di Mekkah yang diduga akan
meninggal dunia.
e.
Kesaksian
milyaran umat sejak dulu sampai sekarang yang sudah mengucap dua kalimat
syahadad.
f.
Kenyataan
bahwa Rasulullah SAW yang membawa ajaran yang begitu lengkap dan sempurna.
Demikianjlah beberapa bukti kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi MUHAMMAD
SAW.
G.
IMAN
KEPADA SELURUH NABI DAN RASUL
Seorang muslim wajib briman kepada seluruh Nabi dan
Rasul yang telah diutus oleh Allah SWT,
baik yang disebutkan namanya maupun yang tidak disebutkan. Seorang muslim wajib
membenarkan semua Rasul dengan sifat-sifat, kelebihan dan keistimewaan satu
sama lain, tugas dan mukjizat masing-masing seperti yang di jelaskan oleh Allah
SWT dan Rasulnya di dalam Al-Qur’an dan Al-Karim dan sunah Rasul.
Seorang muslim
wajib mencintai Rasulullah SAW, melebihi vinta kepada siapapun atau selain
Allah. Rasulullah bersabda:
“tidak beriman salah seorang kamu sebelum aku(MUHAMMAD) lebih dia
cintai orang tua, anak-anak dan manusia lain keseluruhanya(Hadist Muttafaqun
‘alaihi).
Oleh sebab itu
seorang muslim wajib menjdikan Rasulullah SAW sebagai uswatu hasanah dalam
seluruh aspek kehidupanya. Allah SWT berfirman:
“sesungguhnya telah ada pada Rasulullah uswatun HASANAH bagimu, yaitu bagi orang-orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatanagn) Hari
Kiamat dia banyak menyebut Allah.(Al-Ahzab 33:21)
Akhirnya
sebagai penutup bab ini perlu kita ingat kembali bahwa salah satu dari dua
kalimat syahadad yang menjadi pintu gerbang masuk islam adalah kesaksian bahwa
Muhammad adalah Rasulullah.
JANGAN LUPA DI BACA, JANGAN HANYA COPAS..!!!
SUMBER: (STUDI ILMU-ILMU QUR’AN,MANNA ‘KHALIL AL-QATTAN)
Pelajaran dan pendidikan akhlak sangat penting bagi pelajar muslim di seluruh Indonesia. Bagi seorang muslim dan muslimah sudah seharusnya Kita memiliki semangat dan ghirah dalam mempelajari bahasa arab. Terlebih lagi bahasa arab dan wasilah bagi kita dalam mengenal ilmu syari.
BalasHapusPengertian Rasul Ulul Azmi pengertian ikhtiar tawakal qanaah sabar syukur Ufa Bunga SMartphone