7 November 2014

Guru dan Proses Mengajar dan Belajar (psikologi)

BAB 7 GURU DAN PROSES MENGAJAR DAN BELAJAR

A.   GURU
1.    Arti guru dahulu dan sekarang
Sekurang-kurangnya selama dua dasawarsa terakhir ini hampir setiap saat, media masa khususnya media catak harian dan mingguaan memuat berita tentang guru. Namun, berita-berita ini banyak yang cenderung melecehkan posisi para guru, sedangkan para guru sendiri nyaris tak mampu membela diri.
2.    Arti guru masa mendatang
Dalam kamus besar bahasa indonesia edisi kedua 1991, guru  diartikan sebagai orang yang pekerjaanya (mata pencaharianya) mengajar.  Kata mengajar dapat pula ditafsirkan bermacam-macam, misalnya:
a.    Memerlukan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain (bersifat psikomotor kognitif);
b.    Melatih keterampilan jasmani kepad orang lain (bersifat psikomotor);dan
c.     Menamakan nilai dan keyakinan kepada orang lain (bersifat efektif).

B.    KARAKTERISTIK KEPRIBADIAN GURU
Dalam arti sederhana, kepribadian bersifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatanya yangb membedakan dirinya dari yang lain. Mcleon (1989) mengartikan kepribadian (personality) sebagai sifat khas yang dimiliki seseorang. Dalam hal ini, kata lain yang sangat dekat artinya dengan kepreibadian adalah karakter dan identits.
1.    Fleksibilitas kognitif guru
Guru yang fleksibilitas pada umumnya ditandai dengan keterbukaan berpikir dan beredaptasi. Selain itu, ia juga memiliki resistensi (daya tahan) terhadap ketertutupan ranah cipta yang prematur (terlampau dini) pengamatan dan pengamalan. Dalam PMB, fleksibilitas kognitif guru terdiri atas tiga dimensi yaitu:
a.    Dimensi karakteristik pribadi guru;
b.    Dimensi sikap kognitif guru terhadap siswa; dan
c.     Dimensi sikap kognitif guru terhadap materi pelajaran dan metode mengajaran.



2.    Keterbukaan psikologis pribadi guru
Guru yang terbuka secara psikologis biasanya ditandai dengan kesediaanya yang relatif tinggi untuk mengkonsumsikan dirinya dengan faktor-faktor eksteren antar lain siswa, teman sejawat, dan lingkungan pendidikan tempatnya bekerja.
C.    KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU
Pengertian dasar kompetensi (competency) adalah kemampuan atau kecakapan. Padan kata yang berasal dari bahasa inggris itu cukup banyak dan yang lebih relevan dengan pembahasan inio ialah kata proficiency dan obiliti yang memeiliki arti kurang lebih sama yaitu kemampuan.
a.    Kompetensi kognitif (kecakapan ranah cipta);
b.    Kompetensi afektif (kecakapan ranah rasa);
c.     Kompetensi psikomotor (kecakapan ranah karsa).
d.    Kompetensi psikomotor guru
Kompetensi psikomotor guru meliputi segala keterampialan atau kecakapan yang bersifat jasmaniah yang pelaksanaannya  berhubungan dengan tugasnya selaku pengajar. Guru yang profesional memerlukan penguasaan yang prima atas sejumlah keterampialan ranah karsa yang langsung berkaitan dengan bidang study garapannya.
D.   HIUBUNGAN GURU DENGAN PROSES MENGAJAR-BELAJAR
1.    Konsep dasar proses mengajar-belajar
a)   Difinisi dan komunikasi dalam proses belajar-mengajar
b)   Sasaran dalam proses belajar –mengajar
c)    Strategi perencanaan proses belajar-mengajar
d)   Strategi plaksanaan  proses mengajar-belajar
e)    Faktor-faktor yang  memengaruhi proses belajar mengajar

2.    Fungsi guru dalam proses mengajar belajar
a.    Guru sebagi designer of intruction(merancang kegiatan mengajar-belejar);
b.    Guru sebagai menager instruction(sebagai pengelola pengajaran);
c.     Guru sebagi evaluator of student learning(penilai hasil belajar siswa).

3.    Posisi dan ragam guru dalam proses mengajar-belajar
a.    Posisi guru dalam proses mengajar-belajar
Sehubungan dengan hal itu, rabgkai tujuan dan hasil yang harus dicapai guru, terutama belajar, membangkitkan kegiatan belajar siswa. Dengan kegiatan siswa diharapkan berjhasil mengubah tingkah lakunaya sendiri kearah yang lebih maju dan positif.b
b.    Ragam guru dan proses mengajar-belajar
Pertama, guru otoriter (authoritarian). Guru yang otoriter selalu mengarahkan dengan keras segala aktifitas para siswa tanpa dapat ditawar-tawar. Kedua, guru laizze-faire padananya adalah idividualisme (faham yang menghendaki kebebasn pribadi). Ketiga, guru demokratis (democratic) yang pada intinya mengandung makna memperhatikan persamaan hak dan kewajiban semua orang. Keempat, guru otoritatif berarti berwibawa karena adnya kewenangan  baik berdasarkan kemampuan kekuasaan yang diberikan.

 (PSIKOLOGI PENDIDIKAN  DENGAN PENDEKATAN BARU .MUHIBBIN SYAH)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ucapkan Salam