28 November 2014

Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)

PENDIDIKAN JARAK JAUH
MENGHUBUNGKAN PELAJAR MELAMPAUI RUANG KELAS

A. PENDIDIKAN JARAK JAUH
Pendidikanjarak jauh telah menjadi istilah yang populer untuk menjelaskan belajar melalui telekomunikasi. Dalam bab ini istilah telekomunikasi mencakup berbagai konfogurasi teknologi dan medi, termasuk telepon atau telivisi (lewat udara, berkabel, dan satelit). Kesamaan dari semua itu adalah bahwa mereka berasal dari bahasa yunani, tele yang artinya “jauh” atau “terpisah”; yakni bahwa mereka merupakan sistem untuk berkomunikasi dalam jarak yang jauh. Dalam bab ini kami menelusuri topik mengenai pendidikan arak jauh dan fokus pada bentuk pengajaran yang lebih tradisional jarak jauh.[1]
Pembelajaran jarak jauh dirancang untuk melayani pembelajaran dalam jumlah yang besar dengan latar belakang pendidikan, usia dan tempat tinggal yang jauh. Dengan demikian, pembelajaran jarak jauh untuk mengatasi batas jarak, tempat, waktu dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Untuk mengatasi  pembelajaran jarak jauh yang tidak ada tatap mukanya, maka pembelajaran dilengkapi dengan penggunaan media yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pengajar dan pembelajar sehingga memungkinkan proses proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efesien.[2]
Desmond Keegan(1980) mendefinisikan elemen yang merupakan kunci bagi definisi formal untuk pendidikan jarak jauh :
1.    Pemisahan fisik pembelajaran dari sang guru
2.    Program pengajaran yang terkelola
3.    Teknologi telekomunikasi
4.    Komunikasi dua arah
Kita jarang melihat sebuah sistem pengajaran yang hanya terdiri dari satu jeni yang murni. Biasanya, prigram disebarkan melauli serangkaian trasnmisi udara, berkabel, atau yang dipancar ulang oleh satelit. Para siswa menanggapinya melalui gabungan transmisi e-mail, faks, telepon, siaran atau komputer (Herring & Smaldino, 2005).[3]
B.  FUNGSI PENDIDIKAN JARAK JAUH
Penekanan pada belajar siswa, entah itu pada suasana yang dipimpin guru atau yang berpusat pada siswa, adalah penting dalam susunan pendidikan jaraj jauh seperti halnya dalam ruang kelas tradisional. Trategi pengajaran yang dijelaskan di bab 2 berlaku juga dalam susunan jarak jauh, seperti halnya suasana kelas reguler. Terlepas dari teknologi yang digunakan, mulai dari guru yang hadir langsung hingga konferensi komputer, subuah sistem telekomunikasi pengajaran harus menjalankan fungsi-fungsi tertentu agar efektif.
a.       Penyajian informasi. Salah satu unsur standar dalam suatu mata pelajaran apapun adalah penyajian beberapa macam informasi. Ini tidak selalu harus hanya berupa pengajaran yang dipimpin guru, tetapi bisa berfungsi dari pendekatan yang berpusat pada siswa. Contoh yang umum meliputi hal-hal berikut ini :
1.      Presentasi dan demontrasi guru
2.      Presentasi siswa atau kerja kelompok kecil
3.      Teks cetak dan ilustrasi (misalnya buku teks, buku petunjuk, materi belajar secara korespondensi)
4.      Suara langsung atau direkam, musik, dan suara lainya
5.      Gambar bergerak penuh (video, CD, DVD)
b.      Praktik dengan umpan balik. Kita mengetahui sebagian pembelajar berlangsung jika para pembelajar berpartisipasi aktif-secara mental memproses materi. Guru merangsang kegiatan dalam berbagai cara, seperti yang berikut ini :
1.      Aktifitas bertanya dan menjawab (dilakukan selama atau sesuai mata pelajaran)
2.      Kegiatan diskusi (selama dikelas atau sebgai PR)
3.      Ujian
4.      Kegiatan kelompok tersetruktur (misalnya permainan peran atau permainan)
5.      Tutorial sesama teman sebaya
c.       Akses terhadap sumber belajar. Mata pelajaran dan pelajaran biasanya disusun dengan asumsi bahwa para pemelajar akan menghabiskan waktu di luar ruang kelas yang berkerja secara individual atau dalam kelompok kecil dengan materi, mengerjakan PR, tugas, makalah, dan sejenisnya. Sumber belajar eksternal mungkin berupa sebagai berikut :
1.      Materi cetakan (misalnya, buku teks, bacaan tambahan, lembar kerja)
2.      Material audiovisual (misalnya, kaset audio, atau kaset video, sistem multi media, CD, DVD)
3.      Basisdata komputer (misalnya, untuk pencarian online)
4.      Kits (misalnya, untuk percobaan laboratorium, atau untuk menguji spesisme dari objek sebenarnya)
5.      Materi perpustakaan (misalnya, dokumen sumber asli)[4]
C.  MENGAJAR  JARAK JAUH
Ketika mengajar jarak jauh, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Para guru telah belajar bahwa ia tidaklah sekedar mengambil sebuah mata pelajaran yang ada dan “mengajarkan” menggunakan audio, televisi, atau komputer. Ada banyak hal yang butuh penyesuaian atau perubahan. Sesorang guru harus mengatur atau mengurutkan konten karena berkaitan dengan hasil, mengetahui sumber daya apa saja yang tersedia, pengalaman apa yang telah siswa miliki terkait dengan sistem yang sedang digunakan, dan apa yang harus para siswa gunakan, dan apa yang harus para siswa lakukan untuk menjamin pengalamn belajar yang berkualitas (Dabbgh & Bannan-Ritland, 2005)
Salah satu elmen yang sering di abaikan dalam belajar jauh adalah akses yang harus dimiliki para siswa terhadap matrial sumber daya. Jika seorang guru menginginkan para siswa terlibat dalam penelitian atau jenis-jenis kegiatan tertentu memiliki akses terhadap material berkaitan, sebagai misal, buku-buku di pusat media atau seumber daya internet. Seorang guru harus mengubah jenis-jenis kegiatan tertentu atau membuat penyusunan yang kusus bagi material-material untuk dikirimkan ke Ruang kelas dalam jarak yang jauh.[5]
D.  PERAN PENDIDIKAN JARAK JAUH
a.    Peran Para Siswa
Para siswa harus memahami peran dalam pengalaman pendidikan jarak jauh (Simonson, Smaldino, Albright, & Zvacek, 2006). Usaha-usaha yang dilakukan pada jenis pengajaran seperti ini cenderung melibatkan seorang guru yang hanya berceramah kepada para siswa yang pasif yang duduk di tempat tyang jauh, sering kali tidak menyimak “pembicaraan” sang guru.
Para siswa harus mengetahui bagaimana menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dengan guru dan saling berkomunikasi dengan rekan. Ketika ketika para siswa ingin mengajukan pertanyaan, atau ingin ikut serta dalam diskusi, mereka harus bisa menggunakan teknologi untuk berkomunikasi.
b.      Peran Guru
Ketika kita mulai membicarakan guru dalam ruang kelas pendidikan jarak jauh, adalah penting untuk memikirkan suasana tersebut dalam suasana baru. Ruang kelas sekarang merupakan serangkaian “ruangan” yang terhubung secara elektronis. Dalam sebuah lingkungan televisi kelas permulaan (original classroom) merupakan salah satu ruang dimana guru hadir di sana. Tempat yang jauh (distance site) atau ruang kelas yang terpisah-pisah merupakan lokasi-lokasi yang terhubung oleh sistem telekomunikasi. Pada tempat-tempat yang jauh, mungkin hanya terdapat satu atau dua siswa, atau mungkin terdapat kelas yang penuh siswa.
Dalam sebuah lingkungan online, peran guru mungkin beralih menjadi peran seseorang fasilitator dalam belajar ketimbang secara langsung meminpin kelas. Dengan pendidikan online, seorang guru harus memastikan bahwa para siswa memahami tanggung jawab mereka dan bagaimana mengatur mereka dalam kelas.
c.    Peran Fasilitator
Fsilitator mungkin saja seorang guru lainya atau pembantu ruang kelas yang hadir di tempat-tempat yang jauh. Dari fasilitator berbeda-beda tergantung pada konten pengajaran dan kebutuhan guru kelas permulaan. Para siswa belajar lebih banyak ketika fasilitator tempat jarak jauh melakukan hal-hal berikut :
1.    Mengawasi dan turut serta secara aktif dalam seluruh program dengan siswa.
2.    Mendorong interaksi dengan guru dan sesama siswa.
3.    Menyelesaikan secara langsung masalah pengajaran atau displin.
4.    Menyediakan lembar kerja dan kui tambahan.
5.    Bertanggung jawab mengoprasikan dan mengatasi permasalahan peralatan.
d.   Perang Teknologi
Dengan teknologi untuk pendidikan jarak jauh yang bergantung pada audio dan video, guru mungkin mengubah material pengajaran yang ada. Para siswa diuntungkan dari visual yang disertakan dalam pengalaman pengeajaran. Visual yang digunakan dalam jenis-jenis situasi pengajaran lainya mungkin harus diadopsi untuk digunakan dalam sebuah ruang kelas pendidikan jarak jauh. Karena dokumen merupakan alat pengajaran yang berharga untuk menampilkan visual kepada para siswa untuk memperlihatkan tugas-tugas spesifik, seperti memproyeksikan diagram vena yang dibuat siswa, membandingkan alat-alat transportasi, menampilkan model 3D sebuah sel, atau menjelaskan sebuah grafik yang memeperlihatkan pertumbuhan penduduk dalam suatu kota.[6]

E.   PRINSIP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH
a.     Tujuan yang jelas
Perumusan tujuan yang harus jelas, spesifik, teramati, dan terukur untuk mengubah prilaku pembelajaran.
b.      Relevan dengan kebutuhan
Program pendidikan jarak jauh relevan dengan kebutuhan pembelajaran, masyarakat, dunia kerja, atau lembaga pendidikan.
c.       Mutu pendidikan
Pengembangan program pembelajaran jarak jauh merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu mutu pemebelajaran yang ditadai dengan proses pembelajaran yang lebih aktif atau mutu lulusan yang lebih produktif.
d.      Efesien dan efektifitas program
Pengembangan program pembelajaran jarak jauh harus mempertimbangkan efesiensi dan efektivitas produk program.
e.       Pemerataan dan penelusuran kesempatan belajar
Pemerataan dan penelusuran kesempatan belajar, khusus yang tidak sempat mengikuti pendidikan formal karena jauh atau sibuk kerja. Itulah pembelajaran jarak jauh memberikan kemudahan untuk belajar mandiri.
f.       Kemandirian
Kemandirian baik dalam pengelolaan, pembiyayaan dan kegiatan belajar.
g.      Keterpaduan
Yaitu mengharuskan adanya keterpaduan berbagai aspek, seperti keterpaduan mata kuliah atau mata pelajaran secara multi disipliner.
h.      Kesinambungan
Bantuan yang diberikan adalah membimbig untuk memahami tujuan yang akan dicapai, cara dan tehnik dalam mempelajari materi pembelajaran, penerapan metode belajar, dan bantuan lainya.[7]


F.   BENTUK PEMBELAJARAN JARAK JAUH ONLINE
1.    Program pendidikan mandiri.
2.    Program tatap muka diadakan diberbagai tempat pada waktu yang telah ditentukan.
3.    Program tidak terikat pada jadwal pertemuan disuatu tempat. Pembelajaran jarak jauh didasarkan pada dasar pemikiran bahwa pembelajar adalah pusat proses pembelajaran, bertanggung jawab dalam pembelajaran mereka sendiri, dan berusaha sendiri di tempat mereka sendiri.
4.    Pemebelajaran jarak jauh dengan e-learning, yaitu pembelajaran online berbasis teknologi informasi via internet.[8]

G. AUDIO DALAM PENDIDIDKAN JARAK JAUH
Audio memiliki sejarah paling dalam memeberi pengajaran jarak jauh.Radio merupakan saslah satu teknologi mula-mula yang digunakan untuk menyampaikan pengajaran jarak jauh. Sementara saat itu tidak begitu banyak digunakan di Amerika Serikat, masih ada penerapan radio di bidang pendidikan lingkup internasional. Bayak dari lingkup tersebut berada di pedesaan di mana koneksi internet merupakan sumber daya yang sangat terbatas.
Kunci bagi penggunaan audio yang berhasil dalam pengajaran adalah dengan memepertimbangkan sumber daya apa yang tersedia bagi para siswa di berbagai lokasi dan menyadari bahwa audio terkadang sudah mencukupi untuk menyampaikan pengalaman belajar. Audio merupakan opsi yang memungkinkan untuk menyampaikan informasi. Sumber daya, seperti kaset dan CD, bisa diposkan kepada para siswa untuk digunakan secara individual, atau sebuah sarana untuk komunikasi dua arah dapat dibuat di antara para anggota sebuah kelas.
Telekonferensi audio merupakan pengembangan dari sebuah panggilan telepon sederhana. Kemajuan dalam teknologi telepon sekarang memungkinkan individual atau kelompok orang di dunia atau lebih lokasi untuk mendengar dan di dengarkan dengan jernih dan mudah.
Sebuah telekonferensi audio-pembiracaan langsung dan interaktif menggunakan sambungan telepon atau satelit-menghubungkan orang-orang pada tempat yang berbeda-beda. Sabagai missal, sebuah kelas bisa mengobrol dengan penulis buku yang baru saja mereka baca.
Anda harus memilii sambungan telepon dan speakerphone di ruang kelas mereka. Sang penulis hanya perlu ssebuah telepon. Untuk menghubungkan dua atau lebih kelompok, sebuah perangkat mikrofon-amplifier, lebih bagus kalau yang diaktifkan suara, diperlukan di tiap lokasi. Perangkat ini memastikan bahwa suara dipancarkan dengan apa adanya dan diperkeras dengan jernih di pihak sang pendengar. Di bagian tengah-tengah terdapat jembatan (bridge), sebuah system elektronik yang menggabungkan panggilan dari seluruh lokasi yang turut serta, menyeimbangkan tingkat suara, menyaring suara-suara berisik tidak perlu, dan mengatasi diskoneksi. Bridge ini bisa dipasok oleh perusahaan komersial.
Salah satu isu yang terkait dengan pemakaian hanya transmsi audio adalah kurangnya informasi visual. Beberapa perangkat yang berbeda bisa digunakan untuk gambar dan grafik disepanjang jalur telepon yang sama dalam bentuk sinyal suara: video analog (bingkai tunggal) pindai-lambat, salinan kertas (faks) faksimil, atau tablet grafis elektronik. Kesamaan dari seluruh peramgkat tersebut adalah metode mengkorvesi gambar menjadi bentuk digital untuk kepentingan penyebaran (transmission).
Keuntungan
·         Efektif biaya. Para guru bisa mengundang seorang ahli kedalam kelas untuk terlibat dalam dialog bersama dengan para siswa. Telekonferensi audio sering kali dianggap cara yang efektif biaya untuk menyelenggarakan sebuah pertemuan atau sesi pelatihan guru tanpa mengeluarakan banyak waktu dan uang untuk kepentingan perjalanan.
·         Mudah digunakan. Telekonferensi uadiio merupeken bentuk telekomunikasi paling mudah di akses karena menggunakan layana telepon. Perusahaan telepon komersial telah memudahkanya untuk membuat telekonferensi audio dari telepon apa pun.
·         Interaktif. Seluruh peserta mendapatkan pesan yang sama dan interktifitas. Mereka bisa berbicara kepada guru dan kepada para pemelajar lainnya.
Keterbatasan
·         Kurangnya infirmasi visual. Kurangnya dimensi visual menjadi salah satu keterbatasan. Ini basa diatasi dengan menyusun keterlebihan dahulu materi yang ada di tempat atau menggunakan sumber daya teknologi untuk menyiarkan visual.
·         Audio yang jelek. Agar bisa menerima kualitas audio yang diterima, tiap-tiap tempat penerima harus memeiliki perangkat amplifier mikrofon khusus.
·         Menakuti-nakuti. Kurangnya pengalaman dengan jenis teknologi ini mungkin membuat beberapa pembelajaran sedikit enggan turut serta.
Pemaduan
Teknologi audio dapat menjadi alat pengajaran yang efektif. Bergantung pada kebutuhan siswa anda, menggunakan teknologi telekonferensi audio, kaset, dan CD mungkin merupakan cara yang efektif dalam menyediakan kesempatan belajar jarak jauh.

H.  TELEVISE DALAM PENDIDIKAN JARAK JAUH
Teknologi televise menawarkan banyak jenis kesempatan pengajaran yang berbeda bagi para pembelajar. Para siswa bisa terlibat dalam pembelajaran mandiri dengan menampilkan program pada saluran televise seperti Discovery atau Arts and Entertaiment (A&E). atau yang lebih formal lagi, para pembelajar bisa di libatkan dalam sebuah pengajaran yang dipersyaratkan untuk kenaikanatau kelulusan dari sebuah mata pelajaran.
Format-format untuk penyampiaan televise dalam pengajaran bergantung pada beberapa jenis pilihan teknologi dan penyiaran:
·         Video satu arah dan audio satu arah (penyiaran)
·         Video satu arah dan audio dua arah(interaktif)
·         Video dua arah dan audio dua arah(interaktif)
Kita akan mulai dengan bembahasan singkat mengenai jenis teknologi yang digunakan untuk penyiaran televise. Kemudian, kita akan menelusuri format-format untuk pendidikan jarak jauh berdasarkan televise.

1.    System Penyebaran Televisi
Dari seluruh penggunaan televisi dalam bidang pendidikan, penayangan video yang telah di rekam sebelumnya (pre-recorder) atau DVD merupakan yang paling umum. Kami bahas penerapan ini di bab 11. Disini kami akan pertimbangkan bentuk paling umum selanjutnya dari penggunaan televise-penayangan langsung program-program.
Kami gunakaan istilah televisi satu arah untuk merujuk seluruh system transmisi televisi di dalam program di siarkan kepada para siswa tanpa koneksi interaktif dengan guru.
Transmisi broadcast. Broadcasting, penyiaran glombang elektromagnetik yang kuat melalui udara, merupakan system penyampaian yang menjadikan televisi media hiburan rumah terkenal. Sinyal televisi ini memancar keluar menuju horizon dari antenna pemancar, stasiun relay membawa sinyal-sinyl tersebut memutari halaman, seperti pegununggan, dan kepada komunitas terpencil yang melampaui wilayah cakupan wilayah. Perangkap TV standar apapun dengan sebuah antenna bisa secara bebas menerima sinyal-sinyal tersebut. Siaran merupakan format yang umum baik untuk program televisi komerrsial maupun public.
Transmisi satelit. Komunikasi satelit merujuk pada sebuah perangkap yang mengorbit di sebuah angkasa yang menerima sinyal dari stasiun-stasuin di bumi dan memancar ulang sinyal-sinyal terssebut ke lokasi-lokasi yang jauh. Satelit saat ini adalah geosinkronous, yang artinya bahwa orbit di starakan dengan rotasi bumi itu sendiri sehingga satelit tersebut berposisi pada titik yang sama di bumi, yang bertindak sebagai menara pemancar setinggi 23.000 mil. Pada ketinggian tersebut, sebuah wilayah cakupan  satelit bisa meliputi hamper separu dari permukaan bumi. Ini, tentu saja, merupakan daerah yang jauh lebih besar dari pada metode penyiaran lainya  mana pun. Satelit sekarang membawakan sebagian besar televisi jaringan.
Transmisi Gelombang Mikro. Sinyal  televisi gelombang mikro diudarakan di sepanjang serangkaian menara untuk menyiarkan program. Seperti halnya bentuk telekomunikasi lainya, sebuah lisensi diperlukan untuk menyiarkan dengan gelombang mikro. Gelombang mokro memeiliki satu keterbatasan utama: sinyal yang diudarakan pada frekuensi gelombang mikro tinggi ini bergerak di pola jalur pengilhatan. Akibatnya, cakupan gelombang mikro terbatas pada daerah degan jalur pandangan langsung dari menara pemancar.
Transmisi sirkuit tertutup. Istialah sirkuit televisi tertutup (CCTV), merujuk pada system distribusi privat yang dihungkan oleh kabel atau serat optic. Sinyal CCTV tidak bisa diterima di luar jangkauan privat. Keuntungan utama dari CCTV adalah system semacam itu tidak membutuhkan lisensi pemerintah dan bisa dipasang dengan bebas oleh lembanga manapun yang ingin memasangnaya. Sirkuit tertutup terutama di gunakan untuk menghubungkan banguna-banguna dalam sebuah sekolah distrik dan membiarkan kemampuan multi-saluran dan privat dan didalam batasan-batasan tersebut. Biaya distribusi meningkat ketika jaringan meluas sehingga CCTV tidak umum digunakan untuk mencapai daerah geografis yang luas tetapi., banyak Negara bagian, seperti Indian,Lowa,dan Dakota Selatan, memiliki jaringan CCTV yang menghubungkan sekolah-sekolah yang jauhnya ratusan mil. System CCTV bisa sederhana sebuah kamera yang dihubungkan dengan sebuah monitor dalam ruang yang sama (misanya, untuk pembesaran gambar dari sebuah demonstrasi sains), atau serumit system terbesar berkabel seluas distrik (misalnya untuk penyebaran program video dari sebuah perpustakaan pusat ke ruang kelas mana pun).
Transmisi kabel. Konsep siaran program televisi kabel pertama kali diterapkan secara komersial pada 1950an dalam sebuah menara terisolasi dimana, karena interfernsi dari sebuah gunung yang menutupi kota, orang-orang tidak bisa menerima sinyal yang bisa ditampilkan dari stasiun TV terdekat. Masyarakat bisnis setempat mengembangkan gansan membangun antena dipuncak gunung. Disana sinyal yang lemah diperkuat dan dialirkan dalam kabel yang menuruni gunung sehingga mencapai kota. Dengan membayar biaya pemasangan dan biaya berlangganan bulanan, para pelanggan bisa membuat rumah mereka berhubungan dengan kabel. Gagasan memeliki antenna tinggi tunggal ini untuk melayani masyarakat membuat proses tersebut dinamakan televisi antena masyarakat, atau CATV, sekarang lebih umum dikenal sebagai televisi kabel. Banyak sekolah sekarang terhubung ke system kabel komersial, sering kali tanpa biaya bulanan. Lembaga pendidikan sering kali di undang untuk menggunakan salah satu dari saluran kabel untuk pengudaraan mereka sendiri.
Transmisi online. Teknologi online (semua yang bergantung pada system berdasarkan computer) telah membuka sederet kesempatan pendidikan jarak jauh bagi audio dan video. Dahulu para siswa harus berkendara atau jalan kaki untuk datang kelas, system berdasarkan computer memungkinkan mereka tinggal dirumah sembari turut serta dalam kegiatan belajar. Program pranti lunak, kamera, dan sebarisan sumber daya bisa memberikan para siswa pengalaman belajar jarak jauh yang sama seperti yang digunakan dalam system pendidikan jarak jauh yang lebih silam.[9]
       
2.    Opsi-opsi  Televisi Pengajaran
Sebagai salah satu sarana pengantar  jarak  jauh, Televisi bisa digunakan dalam berbagai cara. Salah satu pertimbangan penting dalam memilih format Televisi adalah hasil belajar bagi para siswa.
Broadcasting. Public Broadcasting Systems (PBS) berusaha menawarkan jenis pemograman alternatf bagi para permirsa yang tidak dilayani begitu baik oleh perogram komersial bagi pemirsa massal. Dalam meraih subkelompok terplih, pemrograman televisi publik basanya tidak memikat para pemirsa pada sekala yang biasa dibandingkan dengan yang ditawarkan jaringan komersial. Tetapi, perogram yang diperoduksi dengan baik seperti NOW, Masterpiece Theatre, dan NOVA telah mendapatkan sambutan yang penting dan para permirsa setia yang dalam tahun-tahun belakangan ini telah bertumbuh sebanyak permirsa perogram komersial.
Televisi Pengajaran. Perogram untuk penggunaan langsung di ruang kelas untuk mencapai tujuan kurikulum tertentu-televisi pengajaran (ITV) merupakan sebuah acara utama dari jadwal siang hari di sebagian besar setasiun televisi publik (gambar 6.12). perogram ITV cenderung berduransi 15 menit (untuk tingkat pemula) hingga 30 menit, dan sebuah perogram tunggal sering kal diulang dalam jam-jam yang berbeda di sepanjang pekan untuk memungkinkan fleksibelitas dalam penjadwalan ruang kelas. Berbeda dengan citra populer, perogram pengudaraan ITV biasanya tidak menyajikan pengajaran inti dalam bidang-bidang mata pelajaran dasar. Peran ITV melayani tujuan-tujuan berikut :
·      Untuk membantu guru ruang kelas dalam mata-mata pelajaran yang di dalamnya para siswa sering mengalami kesulitan ( misalnya, seni, musik, matematika, sains, dan kesehatan)
·      Untuk melengkapi pengajaran ruang kelas dalam mata-mata pelajaran karena sumber daya kelas yang terbatas mungkin membatasi wilayah cakupan satelit bisa meliputi hampir separuh dari permukaan bumi. Ini, tentu saja, merupakan daerah yang jauh lebih besar daripada metode penyiaran lainnya mana pun. Satelit sekarang membawakan  sebagian besar penyiaran televiisi jaringan.
Tranmisi Gelombang Mikro. Sinyal televisi gelombang mikro diudarkan disepanjang serangkaian menara untuk menyarkan perogram. Sepertihalnya bentuk telkomunikasi lainnya, sebuah lisensi diperlukan untuk menyiarkan dengan gelombang mikro. Gelombang mikro memiliki satu keterbatasan utama : sinyal yang di udarakan pada frekuensi gelombang mikro tinggi ini bergerak di pola jalur penglihatan. Akibatnya, cakupan gelombang mikro terbatas pada daerah dengan jalur pandangan langsung dari pemancaran.
Tranmisi Siklut Tertutup. Istilah sikuit televisi tertutup (CCTV) merujuk pada sistem distribusi perivat yang dihubungkan oleh kabel atau serat optik. Sinyal CCTV tidak bisa diterima di luar jaringan perivat. Keuntungan utama dari CCTV adalah bahwa sistem semacam itu tidak membutuhkan lisensi pemerintah dan tidak bisa dipasang dengan bebas oleh lembaga manapun yang ingin memasangnya. Sikluit tertutup terutama digunakan untuk menghubungkan bangunan-bangunan dalam sebuah sekolah distrik dan memberikan kemampuan multi- saluran dan perivat didalam batasan-batasan tersebut. Biayaya didtribusi meningkat ketika jaringan meluas sehingga CCTV tidak umum digunakan untuk mencapai daerah geografs yang luas. Tetapi banyak negara bagian seperti, indiana, low, dan Dakota selatan, memiliki jaringan CCTV  yang menghubungkan sekolah-sekolah yang jauh ratusan mil.
Transmisi kabel. Konsep siaran perogram telivisi kabel pertama kali diterapkan secara komersial pada 1950-an dalam sebuah menara  terisolasi di mana, karena interferensi dari sebuah gunung yang menutupi kota, orang-orang yang tidak bisa menerima sinyal yang bisa ditampilkan dari setasiun televisi terdekat. Untuk melayani seluruh masyarakat membuat peroses tersebut dinamakan televisi antena masyarakat, atau CATV, sekarang lebih umum dikenal sebagai televisi kabel.
Transmisi Onlen. Teknologi onlen ( semua yang bergantung pada sistem berdasar komputer)  telah membuka sederet kesempatan pendidikan jarak jauh bagi audio dan vidio. Kini sistem berdasarkan komputer memungknkan mereka tinggal di rumah sembari turut serta dalam kegiatan belajar. Pembahasan penuh atas kejadian interasional atau histeris yaitu
·    Untuk menghadirkan rangsangan bagi mata-mata pelajaran, seperti, sastra, dimana para guru sering kesulitan membangkitkan minat dan motivasi siswa.

Pendidikan Sekolah Dasar. Ditinhkat sekolah dasar, para guru lebih cenderung menggunakan vidio yang telah direkam (pre-recorded) atau DVD daripada perogram pengudaraan telavisi. Beberapa serial broadcasting masih dipakai : ditingkat sekolah dasar, Seame Street dan Arbur; dan ditngkat intermediate, History Detectives, Between the Lions, dan ZOOM. Perogram ini terutama digunakan sebagai inti pengajaran (Gambar 6.13). para guru yng menggunakan pemograman televisi pendidikan cenderung menggunakan lebih dari satu perogram ( biasanya dua atau tiga), tetapi tidak seluruh serial ( lokakarya Televisi Anak-anak, 1990).
Pendidikan Menengah dan Sekunder. Di tingkat menengah dan pendidikan sekunder, siaran televisi bisa menawarkan banyak jenis opsi pemograman bagi guru ruang kelas. Para guru bisa memberikan tugas PR yang mengharuskan pera siswa menonton berita sore untuk mendapat nfarmasi terbaru secara teratur mengenai sebuah topik. Atau mereka juga bisa meminta para siswa untuk menampilkan sebuah perogram khusus atau dokumen yang relevan dengan didkusi ruang kelas. 
Integrasi. Teknologi televisi penyiaran bisa sangat bermanfaaf bagi guru ruang kelas. Sejumlah cara seperti ini menawarkan pemograman berkualitas tinggi yang cocok digunakan di sekolah. Discovery Channel, learning Channel, CNN, dan C-Span merupakan beberapa contoh, yang semua itu menawarkan panduan perogram bagi para guru.
Televisi Interaktif. Beberapa sistem televisi interaktif ini menggunakan gambar vidio bergerak penuh (gambar 6.14). Teknisnya, vidio tersebut berkualitas tinggi, tetapi biayaya penyiaranya sangatlah mahal. Banyak sistem teleisi interaktif bersandar pada penggunaan  vidio terkompresi, yang menghilangkan infarmasi vidio yang berlebih-lebihan, untuk kepentingan distribusi. Walau informasi vidio terlihat “payah” ia lebih murah untuk disiarkan ketimbang video yang bergerak penuh.


Vidio Satu-Arah, Audio Dua arah. Sebenarnya seluruh penyiaran televisi bisa diubah menjadi sistem komunikasi dua arah dengan menggunakan sebuah perangkat untuk mengirimkan umpan balik audio kepada sang penyaji. Dalam hal pemancaran broadcast, Satelit, dan gelombang mikro, kemampuan talkback biasanya ditambahkan, menggunakan alat berupa sebuah telepon untuk menghubungi studio asal. Dalam hal sistem kabel dan sirkuit tertutup, saluran talkback mungkin digabungkan kedalam kabel-kabel CCTV atau CATV itu sendiri ( gambar 6.15)
Vidio Dua Arah, Audio Dua Arah. Televisi yang benar-benar interaktif dengan komunikasi dua arah baik Vidio maupun audio, atau televisi dua arah, dihasilkan dengan melengkapi baik tempat pengirim dan tempat penerima dengan kamera (-kamera) dan mikrofon (-mikrofon), yang saling dikaitkan dengan alat yang mampu melakukan transmisi dua arah (gmabar 6.16). Ini mungkin berupa optik serat, kabel, gelombang mikro, satelit, atau kombinasi dari semuanya. Sekolah mungkin mengoprasikan fasilitas telekonfrensi vidionya sendiri atau menyewa kalau diperlukan untuk kebutuhan tertentu.
Integrasi. Di tingkat sekunder, televisi terutama digunakan untuk memperluas pemberian kurikuum sebuah sekolah tinggi khusus. Pengelolahan sekolah sering menggunakan televisi untuk menghubungkan beberapa sekolah, sehingga menciptakan “kelas” yang cukup besar.
Keuntungan
·    Sumber daya ekstera.
·    Mudah digunakan
·    Belajar lanjutan
·    Menghubungkan medi
 Keterbatasan
·      Biayaya ekstera
·      Ketersediaan ruang kelas interaktif
·      Kesesuaian jadwal
·      Pengalaman yang terbatas menggunakan sistem.[10]




[1] Smaldino, Instruction Technology and Media for Learning, hlm. 206
[2] Dr. Munir, M. IT, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, hlm. 8
[3] Smaldino, Instruction Technology and Media for Learning, hlm. 206
[4] Smaldino, Instruction Technology and Media for Learning, hlm. 207
[5] Smaldino, Instruction Technology and Media for Learning, hlm. 208
[6] Smaldino, Instruction Technology and Media for Learning, hlm. 212
[7] Dr. Munir, M.IT, Pembelajarn Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, hlm. 24
[8]Dr. Munir, M.IT, Pembelajarn Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, hlm. 20
[9] Smaldino, Instruction Technology and Media for Learning, hlm.
[10] Smaldino, Instruction Technology and Media for Learning, hlm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ucapkan Salam