PENDIDIKAN JARAK JAUH
MENGHUBUNGKAN PELAJAR MELAMPAUI RUANG KELAS
A. PENDIDIKAN JARAK JAUH
Pendidikanjarak jauh telah menjadi istilah yang populer untuk menjelaskan belajar melalui
telekomunikasi. Dalam bab ini istilah telekomunikasi mencakup berbagai
konfogurasi teknologi dan medi, termasuk telepon atau telivisi (lewat udara,
berkabel, dan satelit). Kesamaan dari semua itu adalah bahwa mereka berasal
dari bahasa yunani, tele yang artinya “jauh” atau “terpisah”; yakni
bahwa mereka merupakan sistem untuk berkomunikasi dalam jarak yang jauh. Dalam
bab ini kami menelusuri topik mengenai pendidikan arak jauh dan fokus pada
bentuk pengajaran yang lebih tradisional jarak jauh.
Pembelajaran
jarak jauh dirancang untuk melayani pembelajaran dalam jumlah yang besar dengan
latar belakang pendidikan, usia dan tempat tinggal yang jauh. Dengan demikian,
pembelajaran jarak jauh untuk mengatasi batas jarak, tempat, waktu dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Untuk
mengatasi pembelajaran jarak jauh yang
tidak ada tatap mukanya, maka pembelajaran dilengkapi dengan penggunaan media
yang memungkinkan terjadinya interaksi antara pengajar dan pembelajar sehingga
memungkinkan proses proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efesien.
Desmond
Keegan(1980) mendefinisikan elemen yang merupakan kunci bagi definisi formal
untuk pendidikan jarak jauh :
1.
Pemisahan
fisik pembelajaran dari sang guru
2.
Program
pengajaran yang terkelola
3.
Teknologi
telekomunikasi
4.
Komunikasi
dua arah
Kita jarang
melihat sebuah sistem pengajaran yang hanya terdiri dari satu jeni yang murni.
Biasanya, prigram disebarkan melauli serangkaian trasnmisi udara, berkabel,
atau yang dipancar ulang oleh satelit. Para siswa menanggapinya melalui
gabungan transmisi e-mail, faks, telepon, siaran atau komputer (Herring &
Smaldino, 2005).
B.
FUNGSI
PENDIDIKAN JARAK JAUH
Penekanan pada
belajar siswa, entah itu pada suasana yang dipimpin guru atau yang berpusat
pada siswa, adalah penting dalam susunan pendidikan jaraj jauh seperti halnya dalam
ruang kelas tradisional. Trategi pengajaran yang dijelaskan di bab 2 berlaku
juga dalam susunan jarak jauh, seperti halnya suasana kelas reguler. Terlepas
dari teknologi yang digunakan, mulai dari guru yang hadir langsung hingga
konferensi komputer, subuah sistem telekomunikasi pengajaran harus menjalankan
fungsi-fungsi tertentu agar efektif.
a.
Penyajian
informasi. Salah satu unsur standar dalam
suatu mata pelajaran apapun adalah penyajian beberapa macam informasi. Ini
tidak selalu harus hanya berupa pengajaran yang dipimpin guru, tetapi bisa
berfungsi dari pendekatan yang berpusat pada siswa. Contoh yang umum meliputi
hal-hal berikut ini :
1.
Presentasi
dan demontrasi guru
2.
Presentasi
siswa atau kerja kelompok kecil
3.
Teks
cetak dan ilustrasi (misalnya buku teks, buku petunjuk, materi belajar secara
korespondensi)
4.
Suara
langsung atau direkam, musik, dan suara lainya
5.
Gambar
bergerak penuh (video, CD, DVD)
b.
Praktik
dengan umpan balik. Kita mengetahui
sebagian pembelajar berlangsung jika para pembelajar berpartisipasi
aktif-secara mental memproses materi. Guru merangsang kegiatan dalam berbagai
cara, seperti yang berikut ini :
1.
Aktifitas
bertanya dan menjawab (dilakukan selama atau sesuai mata pelajaran)
2.
Kegiatan
diskusi (selama dikelas atau sebgai PR)
3.
Ujian
4.
Kegiatan
kelompok tersetruktur (misalnya permainan peran atau permainan)
5.
Tutorial
sesama teman sebaya
c.
Akses
terhadap sumber belajar. Mata pelajaran
dan pelajaran biasanya disusun dengan asumsi bahwa para pemelajar akan
menghabiskan waktu di luar ruang kelas yang berkerja secara individual atau
dalam kelompok kecil dengan materi, mengerjakan PR, tugas, makalah, dan
sejenisnya. Sumber belajar eksternal mungkin berupa sebagai berikut :
1.
Materi
cetakan (misalnya, buku teks, bacaan tambahan, lembar kerja)
2.
Material
audiovisual (misalnya, kaset audio, atau kaset video, sistem multi media, CD,
DVD)
3.
Basisdata
komputer (misalnya, untuk pencarian online)
4.
Kits
(misalnya, untuk percobaan laboratorium, atau untuk menguji spesisme dari objek
sebenarnya)
5.
Materi
perpustakaan (misalnya, dokumen sumber asli)
C.
MENGAJAR JARAK JAUH
Ketika mengajar
jarak jauh, banyak hal yang harus dipertimbangkan. Para guru telah belajar
bahwa ia tidaklah sekedar mengambil sebuah mata pelajaran yang ada dan
“mengajarkan” menggunakan audio, televisi, atau komputer. Ada banyak hal yang
butuh penyesuaian atau perubahan. Sesorang guru harus mengatur atau mengurutkan
konten karena berkaitan dengan hasil, mengetahui sumber daya apa saja yang
tersedia, pengalaman apa yang telah siswa miliki terkait dengan sistem yang
sedang digunakan, dan apa yang harus para siswa gunakan, dan apa yang harus para
siswa lakukan untuk menjamin pengalamn belajar yang berkualitas (Dabbgh &
Bannan-Ritland, 2005)
Salah satu
elmen yang sering di abaikan dalam belajar jauh adalah akses yang harus
dimiliki para siswa terhadap matrial sumber daya. Jika seorang guru
menginginkan para siswa terlibat dalam penelitian atau jenis-jenis kegiatan
tertentu memiliki akses terhadap material berkaitan, sebagai misal, buku-buku
di pusat media atau seumber daya internet. Seorang guru harus mengubah
jenis-jenis kegiatan tertentu atau membuat penyusunan yang kusus bagi
material-material untuk dikirimkan ke Ruang kelas dalam jarak yang jauh.
D.
PERAN
PENDIDIKAN JARAK JAUH
a.
Peran
Para Siswa
Para siswa harus memahami peran dalam pengalaman pendidikan jarak
jauh (Simonson, Smaldino, Albright, & Zvacek, 2006). Usaha-usaha yang
dilakukan pada jenis pengajaran seperti ini cenderung melibatkan seorang guru
yang hanya berceramah kepada para siswa yang pasif yang duduk di tempat tyang
jauh, sering kali tidak menyimak “pembicaraan” sang guru.
Para siswa harus mengetahui bagaimana menggunakan teknologi untuk
berkomunikasi dengan guru dan saling berkomunikasi dengan rekan. Ketika ketika
para siswa ingin mengajukan pertanyaan, atau ingin ikut serta dalam diskusi,
mereka harus bisa menggunakan teknologi untuk berkomunikasi.
b.
Peran
Guru
Ketika kita
mulai membicarakan guru dalam ruang kelas pendidikan jarak jauh, adalah penting
untuk memikirkan suasana tersebut dalam suasana baru. Ruang kelas sekarang
merupakan serangkaian “ruangan” yang terhubung secara elektronis. Dalam
sebuah lingkungan televisi kelas permulaan (original classroom) merupakan salah
satu ruang dimana guru hadir di sana. Tempat yang jauh (distance site) atau
ruang kelas yang terpisah-pisah merupakan lokasi-lokasi yang terhubung oleh
sistem telekomunikasi. Pada tempat-tempat yang jauh, mungkin hanya terdapat
satu atau dua siswa, atau mungkin terdapat kelas yang penuh siswa.
Dalam sebuah
lingkungan online, peran guru mungkin beralih menjadi peran seseorang
fasilitator dalam belajar ketimbang secara langsung meminpin kelas. Dengan
pendidikan online, seorang guru harus memastikan bahwa para siswa memahami
tanggung jawab mereka dan bagaimana mengatur mereka dalam kelas.
c.
Peran
Fasilitator
Fsilitator mungkin saja seorang guru lainya atau pembantu ruang
kelas yang hadir di tempat-tempat yang jauh. Dari fasilitator berbeda-beda
tergantung pada konten pengajaran dan kebutuhan guru kelas permulaan. Para
siswa belajar lebih banyak ketika fasilitator tempat jarak jauh melakukan
hal-hal berikut :
1.
Mengawasi
dan turut serta secara aktif dalam seluruh program dengan siswa.
2.
Mendorong
interaksi dengan guru dan sesama siswa.
3.
Menyelesaikan
secara langsung masalah pengajaran atau displin.
4.
Menyediakan
lembar kerja dan kui tambahan.
5.
Bertanggung
jawab mengoprasikan dan mengatasi permasalahan peralatan.
d.
Perang
Teknologi
Dengan teknologi untuk pendidikan jarak jauh yang bergantung pada
audio dan video, guru mungkin mengubah material pengajaran yang ada. Para siswa
diuntungkan dari visual yang disertakan dalam pengalaman pengeajaran. Visual
yang digunakan dalam jenis-jenis situasi pengajaran lainya mungkin harus
diadopsi untuk digunakan dalam sebuah ruang kelas pendidikan jarak jauh. Karena
dokumen merupakan alat pengajaran yang berharga untuk menampilkan visual kepada
para siswa untuk memperlihatkan tugas-tugas spesifik, seperti memproyeksikan
diagram vena yang dibuat siswa, membandingkan alat-alat transportasi,
menampilkan model 3D sebuah sel, atau menjelaskan sebuah grafik yang
memeperlihatkan pertumbuhan penduduk dalam suatu kota.
E.
PRINSIP
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH
a.
Tujuan
yang jelas
Perumusan
tujuan yang harus jelas, spesifik, teramati, dan terukur untuk mengubah prilaku
pembelajaran.
b.
Relevan
dengan kebutuhan
Program
pendidikan jarak jauh relevan dengan kebutuhan pembelajaran, masyarakat, dunia
kerja, atau lembaga pendidikan.
c.
Mutu
pendidikan
Pengembangan
program pembelajaran jarak jauh merupakan upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan yaitu mutu pemebelajaran yang ditadai dengan proses pembelajaran
yang lebih aktif atau mutu lulusan yang lebih produktif.
d.
Efesien
dan efektifitas program
Pengembangan
program pembelajaran jarak jauh harus mempertimbangkan efesiensi dan
efektivitas produk program.
e.
Pemerataan
dan penelusuran kesempatan belajar
Pemerataan
dan penelusuran kesempatan belajar, khusus yang tidak sempat mengikuti
pendidikan formal karena jauh atau sibuk kerja. Itulah pembelajaran jarak jauh
memberikan kemudahan untuk belajar mandiri.
f.
Kemandirian
Kemandirian
baik dalam pengelolaan, pembiyayaan dan kegiatan belajar.
g.
Keterpaduan
Yaitu
mengharuskan adanya keterpaduan berbagai aspek, seperti keterpaduan mata kuliah
atau mata pelajaran secara multi disipliner.
h.
Kesinambungan
Bantuan
yang diberikan adalah membimbig untuk memahami tujuan yang akan dicapai, cara
dan tehnik dalam mempelajari materi pembelajaran, penerapan metode belajar, dan
bantuan lainya.
F.
BENTUK
PEMBELAJARAN JARAK JAUH ONLINE
1.
Program
pendidikan mandiri.
2.
Program
tatap muka diadakan diberbagai tempat pada waktu yang telah ditentukan.
3.
Program
tidak terikat pada jadwal pertemuan disuatu tempat. Pembelajaran jarak jauh
didasarkan pada dasar pemikiran bahwa pembelajar adalah pusat proses
pembelajaran, bertanggung jawab dalam pembelajaran mereka sendiri, dan berusaha
sendiri di tempat mereka sendiri.
4.
Pemebelajaran
jarak jauh dengan e-learning, yaitu pembelajaran online berbasis
teknologi informasi via internet.
G. AUDIO DALAM PENDIDIDKAN JARAK JAUH
Audio memiliki
sejarah paling dalam memeberi pengajaran jarak jauh.Radio merupakan saslah satu
teknologi mula-mula yang digunakan untuk menyampaikan pengajaran jarak jauh.
Sementara saat itu tidak begitu banyak digunakan di Amerika Serikat, masih ada
penerapan radio di bidang pendidikan lingkup internasional. Bayak dari lingkup
tersebut berada di pedesaan di mana koneksi internet merupakan sumber daya yang
sangat terbatas.
Kunci bagi
penggunaan audio yang berhasil dalam pengajaran adalah dengan memepertimbangkan
sumber daya apa yang tersedia bagi para siswa di berbagai lokasi dan menyadari
bahwa audio terkadang sudah mencukupi untuk menyampaikan pengalaman belajar.
Audio merupakan opsi yang memungkinkan untuk menyampaikan informasi. Sumber
daya, seperti kaset dan CD, bisa diposkan kepada para siswa untuk digunakan
secara individual, atau sebuah sarana untuk komunikasi dua arah dapat dibuat di
antara para anggota sebuah kelas.
Telekonferensi
audio merupakan pengembangan dari sebuah
panggilan telepon sederhana. Kemajuan dalam teknologi telepon sekarang
memungkinkan individual atau kelompok orang di dunia atau lebih lokasi untuk
mendengar dan di dengarkan dengan jernih dan mudah.
Sebuah
telekonferensi audio-pembiracaan langsung dan interaktif menggunakan sambungan
telepon atau satelit-menghubungkan orang-orang pada tempat yang berbeda-beda.
Sabagai missal, sebuah kelas bisa mengobrol dengan penulis buku yang baru saja
mereka baca.
Anda harus
memilii sambungan telepon dan speakerphone di ruang kelas mereka. Sang penulis
hanya perlu ssebuah telepon. Untuk menghubungkan dua atau lebih kelompok,
sebuah perangkat mikrofon-amplifier, lebih bagus kalau yang diaktifkan suara,
diperlukan di tiap lokasi. Perangkat ini memastikan bahwa suara dipancarkan
dengan apa adanya dan diperkeras dengan jernih di pihak sang pendengar. Di
bagian tengah-tengah terdapat jembatan (bridge), sebuah system elektronik yang
menggabungkan panggilan dari seluruh lokasi yang turut serta, menyeimbangkan
tingkat suara, menyaring suara-suara berisik tidak perlu, dan mengatasi
diskoneksi. Bridge ini bisa dipasok oleh perusahaan komersial.
Salah satu isu
yang terkait dengan pemakaian hanya transmsi audio adalah kurangnya informasi
visual. Beberapa perangkat yang berbeda bisa digunakan untuk gambar dan grafik
disepanjang jalur telepon yang sama dalam bentuk sinyal suara: video analog
(bingkai tunggal) pindai-lambat, salinan kertas (faks) faksimil, atau tablet
grafis elektronik. Kesamaan dari seluruh peramgkat tersebut adalah metode
mengkorvesi gambar menjadi bentuk digital untuk kepentingan penyebaran
(transmission).
Keuntungan
·
Efektif
biaya. Para guru bisa mengundang seorang ahli kedalam kelas untuk terlibat
dalam dialog bersama dengan para siswa. Telekonferensi audio sering kali
dianggap cara yang efektif biaya untuk menyelenggarakan sebuah pertemuan atau
sesi pelatihan guru tanpa mengeluarakan banyak waktu dan uang untuk kepentingan
perjalanan.
·
Mudah
digunakan. Telekonferensi uadiio merupeken bentuk telekomunikasi paling mudah
di akses karena menggunakan layana telepon. Perusahaan telepon komersial telah
memudahkanya untuk membuat telekonferensi audio dari telepon apa pun.
·
Interaktif.
Seluruh peserta mendapatkan pesan yang sama dan interktifitas. Mereka bisa
berbicara kepada guru dan kepada para pemelajar lainnya.
Keterbatasan
·
Kurangnya
infirmasi visual. Kurangnya dimensi visual menjadi salah satu keterbatasan. Ini
basa diatasi dengan menyusun keterlebihan dahulu materi yang ada di tempat atau
menggunakan sumber daya teknologi untuk menyiarkan visual.
·
Audio
yang jelek. Agar bisa menerima kualitas audio yang diterima, tiap-tiap tempat
penerima harus memeiliki perangkat amplifier mikrofon khusus.
·
Menakuti-nakuti.
Kurangnya pengalaman dengan jenis teknologi ini mungkin membuat beberapa
pembelajaran sedikit enggan turut serta.
Pemaduan
Teknologi audio dapat menjadi alat pengajaran yang efektif.
Bergantung pada kebutuhan siswa anda, menggunakan teknologi telekonferensi
audio, kaset, dan CD mungkin merupakan cara yang efektif dalam menyediakan
kesempatan belajar jarak jauh.
H.
TELEVISE
DALAM PENDIDIKAN JARAK JAUH
Teknologi televise menawarkan banyak jenis kesempatan pengajaran
yang berbeda bagi para pembelajar. Para siswa bisa terlibat dalam pembelajaran mandiri
dengan menampilkan program pada saluran televise seperti Discovery atau Arts
and Entertaiment (A&E). atau yang lebih formal lagi, para pembelajar bisa
di libatkan dalam sebuah pengajaran yang dipersyaratkan untuk kenaikanatau
kelulusan dari sebuah mata pelajaran.
Format-format untuk penyampiaan televise dalam pengajaran
bergantung pada beberapa jenis pilihan teknologi dan penyiaran:
·
Video
satu arah dan audio satu arah (penyiaran)
·
Video
satu arah dan audio dua arah(interaktif)
·
Video
dua arah dan audio dua arah(interaktif)
Kita
akan mulai dengan bembahasan singkat mengenai jenis teknologi yang digunakan
untuk penyiaran televise. Kemudian, kita akan menelusuri format-format untuk
pendidikan jarak jauh berdasarkan televise.
1.
System Penyebaran Televisi
Dari seluruh penggunaan televisi
dalam bidang pendidikan, penayangan video yang telah di rekam sebelumnya
(pre-recorder) atau DVD merupakan yang paling umum. Kami bahas penerapan ini di
bab 11. Disini kami akan pertimbangkan bentuk paling umum selanjutnya dari
penggunaan televise-penayangan langsung program-program.
Kami gunakaan istilah televisi satu
arah untuk merujuk seluruh system transmisi televisi di dalam program di
siarkan kepada para siswa tanpa koneksi interaktif dengan guru.
Transmisi broadcast. Broadcasting, penyiaran
glombang elektromagnetik yang kuat melalui udara, merupakan system penyampaian
yang menjadikan televisi media hiburan rumah terkenal. Sinyal televisi ini
memancar keluar menuju horizon dari antenna pemancar, stasiun relay membawa sinyal-sinyl
tersebut memutari halaman, seperti pegununggan, dan kepada komunitas terpencil
yang melampaui wilayah cakupan wilayah. Perangkap TV standar apapun dengan
sebuah antenna bisa secara bebas menerima sinyal-sinyal tersebut. Siaran
merupakan format yang umum baik untuk program televisi komerrsial maupun
public.
Transmisi satelit. Komunikasi satelit merujuk pada sebuah perangkap yang mengorbit
di sebuah angkasa yang menerima sinyal dari stasiun-stasuin di bumi dan
memancar ulang sinyal-sinyal terssebut ke lokasi-lokasi yang jauh. Satelit saat
ini adalah geosinkronous, yang artinya bahwa orbit di starakan dengan rotasi
bumi itu sendiri sehingga satelit tersebut berposisi pada titik yang sama di
bumi, yang bertindak sebagai menara pemancar setinggi 23.000 mil. Pada
ketinggian tersebut, sebuah wilayah cakupan
satelit bisa meliputi hamper separu dari permukaan bumi. Ini, tentu
saja, merupakan daerah yang jauh lebih besar dari pada metode penyiaran lainya mana pun. Satelit sekarang membawakan
sebagian besar televisi jaringan.
Transmisi Gelombang Mikro. Sinyal televisi gelombang
mikro diudarakan di sepanjang serangkaian menara untuk menyiarkan program.
Seperti halnya bentuk telekomunikasi lainya, sebuah lisensi diperlukan untuk
menyiarkan dengan gelombang mikro. Gelombang mokro memeiliki satu keterbatasan
utama: sinyal yang diudarakan pada frekuensi gelombang mikro tinggi ini
bergerak di pola jalur pengilhatan. Akibatnya, cakupan gelombang mikro terbatas
pada daerah degan jalur pandangan langsung dari menara pemancar.
Transmisi sirkuit tertutup. Istialah sirkuit televisi tertutup (CCTV), merujuk pada system
distribusi privat yang dihungkan oleh kabel atau serat optic. Sinyal CCTV tidak
bisa diterima di luar jangkauan privat. Keuntungan utama dari CCTV adalah system
semacam itu tidak membutuhkan lisensi pemerintah dan bisa dipasang dengan bebas
oleh lembanga manapun yang ingin memasangnaya. Sirkuit tertutup terutama di
gunakan untuk menghubungkan banguna-banguna dalam sebuah sekolah distrik dan
membiarkan kemampuan multi-saluran dan privat dan didalam batasan-batasan
tersebut. Biaya distribusi meningkat ketika jaringan meluas sehingga CCTV tidak
umum digunakan untuk mencapai daerah geografis yang luas tetapi., banyak Negara
bagian, seperti Indian,Lowa,dan Dakota Selatan, memiliki jaringan CCTV yang
menghubungkan sekolah-sekolah yang jauhnya ratusan mil. System CCTV bisa
sederhana sebuah kamera yang dihubungkan dengan sebuah monitor dalam ruang yang
sama (misanya, untuk pembesaran gambar dari sebuah demonstrasi sains), atau
serumit system terbesar berkabel seluas distrik (misalnya untuk penyebaran
program video dari sebuah perpustakaan pusat ke ruang kelas mana pun).
Transmisi kabel. Konsep siaran program televisi kabel pertama kali diterapkan
secara komersial pada 1950an dalam sebuah menara terisolasi dimana, karena
interfernsi dari sebuah gunung yang menutupi kota, orang-orang tidak bisa
menerima sinyal yang bisa ditampilkan dari stasiun TV terdekat. Masyarakat
bisnis setempat mengembangkan gansan membangun antena dipuncak gunung. Disana
sinyal yang lemah diperkuat dan dialirkan dalam kabel yang menuruni gunung
sehingga mencapai kota. Dengan membayar biaya pemasangan dan biaya berlangganan
bulanan, para pelanggan bisa membuat rumah mereka berhubungan dengan kabel. Gagasan
memeliki antenna tinggi tunggal ini untuk melayani masyarakat membuat proses
tersebut dinamakan televisi antena masyarakat, atau CATV, sekarang lebih
umum dikenal sebagai televisi kabel. Banyak sekolah sekarang terhubung ke
system kabel komersial, sering kali tanpa biaya bulanan. Lembaga pendidikan
sering kali di undang untuk menggunakan salah satu dari saluran kabel untuk
pengudaraan mereka sendiri.
Transmisi online. Teknologi online (semua yang bergantung pada system
berdasarkan computer) telah membuka sederet kesempatan pendidikan jarak jauh
bagi audio dan video. Dahulu para siswa harus berkendara atau jalan kaki untuk
datang kelas, system berdasarkan computer memungkinkan mereka tinggal dirumah
sembari turut serta dalam kegiatan belajar. Program pranti lunak, kamera, dan
sebarisan sumber daya bisa memberikan para siswa pengalaman belajar jarak jauh
yang sama seperti yang digunakan dalam system pendidikan jarak jauh yang lebih
silam.
2.
Opsi-opsi Televisi
Pengajaran
Sebagai salah
satu sarana pengantar jarak jauh, Televisi bisa digunakan dalam berbagai
cara. Salah satu pertimbangan penting dalam memilih format Televisi adalah
hasil belajar bagi para siswa.
Broadcasting. Public Broadcasting Systems (PBS) berusaha menawarkan jenis
pemograman alternatf bagi para permirsa yang tidak dilayani begitu baik oleh
perogram komersial bagi pemirsa massal. Dalam meraih subkelompok terplih,
pemrograman televisi publik basanya tidak memikat para pemirsa pada sekala yang
biasa dibandingkan dengan yang ditawarkan jaringan komersial. Tetapi, perogram
yang diperoduksi dengan baik seperti NOW, Masterpiece Theatre,
dan NOVA telah mendapatkan sambutan yang penting dan para permirsa setia yang
dalam tahun-tahun belakangan ini telah bertumbuh sebanyak permirsa perogram
komersial.
Televisi
Pengajaran. Perogram untuk penggunaan langsung
di ruang kelas untuk mencapai tujuan kurikulum tertentu-televisi pengajaran
(ITV) merupakan sebuah acara utama dari jadwal siang hari di sebagian besar
setasiun televisi publik (gambar 6.12). perogram ITV cenderung berduransi 15
menit (untuk tingkat pemula) hingga 30 menit, dan sebuah perogram tunggal
sering kal diulang dalam jam-jam yang berbeda di sepanjang pekan untuk
memungkinkan fleksibelitas dalam penjadwalan ruang kelas. Berbeda dengan citra
populer, perogram pengudaraan ITV biasanya tidak menyajikan pengajaran
inti dalam bidang-bidang mata pelajaran dasar. Peran ITV melayani tujuan-tujuan
berikut :
· Untuk membantu guru ruang kelas dalam mata-mata pelajaran yang di
dalamnya para siswa sering mengalami kesulitan ( misalnya, seni, musik,
matematika, sains, dan kesehatan)
· Untuk melengkapi pengajaran ruang kelas dalam mata-mata pelajaran
karena sumber daya kelas yang terbatas mungkin membatasi wilayah cakupan
satelit bisa meliputi hampir separuh dari permukaan bumi. Ini, tentu saja,
merupakan daerah yang jauh lebih besar daripada metode penyiaran lainnya mana
pun. Satelit sekarang membawakan
sebagian besar penyiaran televiisi jaringan.
Tranmisi
Gelombang Mikro. Sinyal
televisi gelombang mikro diudarkan disepanjang serangkaian menara untuk
menyarkan perogram. Sepertihalnya bentuk telkomunikasi lainnya, sebuah lisensi
diperlukan untuk menyiarkan dengan gelombang mikro. Gelombang mikro memiliki
satu keterbatasan utama : sinyal yang di udarakan pada frekuensi gelombang
mikro tinggi ini bergerak di pola jalur penglihatan. Akibatnya, cakupan
gelombang mikro terbatas pada daerah dengan jalur pandangan langsung dari
pemancaran.
Tranmisi Siklut
Tertutup. Istilah sikuit televisi tertutup
(CCTV) merujuk pada sistem distribusi perivat yang dihubungkan oleh kabel atau
serat optik. Sinyal CCTV tidak bisa diterima di luar jaringan perivat.
Keuntungan utama dari CCTV adalah bahwa sistem semacam itu tidak membutuhkan
lisensi pemerintah dan tidak bisa dipasang dengan bebas oleh lembaga manapun
yang ingin memasangnya. Sikluit tertutup terutama digunakan untuk menghubungkan
bangunan-bangunan dalam sebuah sekolah distrik dan memberikan kemampuan multi-
saluran dan perivat didalam batasan-batasan tersebut. Biayaya didtribusi
meningkat ketika jaringan meluas sehingga CCTV tidak umum digunakan untuk
mencapai daerah geografs yang luas. Tetapi banyak negara bagian seperti,
indiana, low, dan Dakota selatan, memiliki jaringan CCTV yang menghubungkan sekolah-sekolah yang jauh
ratusan mil.
Transmisi
kabel. Konsep siaran perogram telivisi
kabel pertama kali diterapkan secara komersial pada 1950-an dalam sebuah
menara terisolasi di mana, karena
interferensi dari sebuah gunung yang menutupi kota, orang-orang yang tidak bisa
menerima sinyal yang bisa ditampilkan dari setasiun televisi terdekat. Untuk
melayani seluruh masyarakat membuat peroses tersebut dinamakan televisi
antena masyarakat, atau CATV, sekarang lebih umum dikenal sebagai
televisi kabel.
Transmisi Onlen. Teknologi onlen ( semua yang bergantung pada sistem
berdasar komputer) telah membuka sederet
kesempatan pendidikan jarak jauh bagi audio dan vidio. Kini sistem berdasarkan
komputer memungknkan mereka tinggal di rumah sembari turut serta dalam kegiatan
belajar. Pembahasan penuh atas kejadian interasional atau histeris yaitu
· Untuk menghadirkan rangsangan bagi mata-mata pelajaran, seperti,
sastra, dimana para guru sering kesulitan membangkitkan minat dan motivasi
siswa.
Pendidikan
Sekolah Dasar. Ditinhkat
sekolah dasar, para guru lebih cenderung menggunakan vidio yang telah direkam (pre-recorded)
atau DVD daripada perogram pengudaraan telavisi. Beberapa serial broadcasting
masih dipakai : ditingkat sekolah dasar, Seame Street dan Arbur;
dan ditngkat intermediate, History Detectives, Between the Lions,
dan ZOOM. Perogram ini terutama digunakan sebagai inti pengajaran
(Gambar 6.13). para guru yng menggunakan pemograman televisi pendidikan
cenderung menggunakan lebih dari satu perogram ( biasanya dua atau tiga), tetapi
tidak seluruh serial ( lokakarya Televisi Anak-anak, 1990).
Pendidikan
Menengah dan Sekunder. Di tingkat
menengah dan pendidikan sekunder, siaran televisi bisa menawarkan banyak jenis
opsi pemograman bagi guru ruang kelas. Para guru bisa memberikan tugas PR yang
mengharuskan pera siswa menonton berita sore untuk mendapat nfarmasi terbaru
secara teratur mengenai sebuah topik. Atau mereka juga bisa meminta para siswa
untuk menampilkan sebuah perogram khusus atau dokumen yang relevan dengan
didkusi ruang kelas.
Integrasi. Teknologi televisi penyiaran bisa sangat bermanfaaf bagi guru ruang
kelas. Sejumlah cara seperti ini menawarkan pemograman berkualitas tinggi yang
cocok digunakan di sekolah. Discovery Channel, learning Channel, CNN, dan
C-Span merupakan beberapa contoh, yang semua itu menawarkan panduan perogram
bagi para guru.
Televisi
Interaktif. Beberapa sistem
televisi interaktif ini menggunakan gambar vidio bergerak penuh (gambar 6.14).
Teknisnya, vidio tersebut berkualitas tinggi, tetapi biayaya penyiaranya
sangatlah mahal. Banyak sistem teleisi interaktif bersandar pada
penggunaan vidio terkompresi, yang
menghilangkan infarmasi vidio yang berlebih-lebihan, untuk kepentingan
distribusi. Walau informasi vidio terlihat “payah” ia lebih murah untuk disiarkan
ketimbang video yang bergerak penuh.
Vidio
Satu-Arah, Audio Dua arah. Sebenarnya
seluruh penyiaran televisi bisa diubah menjadi sistem komunikasi dua arah
dengan menggunakan sebuah perangkat untuk mengirimkan umpan balik audio kepada
sang penyaji. Dalam hal pemancaran broadcast, Satelit, dan gelombang mikro,
kemampuan talkback biasanya ditambahkan, menggunakan alat berupa sebuah
telepon untuk menghubungi studio asal. Dalam hal sistem kabel dan sirkuit
tertutup, saluran talkback mungkin digabungkan kedalam kabel-kabel CCTV
atau CATV itu sendiri ( gambar 6.15)
Vidio Dua Arah,
Audio Dua Arah. Televisi yang
benar-benar interaktif dengan komunikasi dua arah baik Vidio maupun audio, atau
televisi dua arah, dihasilkan dengan melengkapi baik tempat pengirim dan tempat
penerima dengan kamera (-kamera) dan mikrofon (-mikrofon), yang saling
dikaitkan dengan alat yang mampu melakukan transmisi dua arah (gmabar 6.16).
Ini mungkin berupa optik serat, kabel, gelombang mikro, satelit, atau kombinasi
dari semuanya. Sekolah mungkin mengoprasikan fasilitas telekonfrensi vidionya
sendiri atau menyewa kalau diperlukan untuk kebutuhan tertentu.
Integrasi. Di tingkat sekunder, televisi terutama digunakan untuk memperluas
pemberian kurikuum sebuah sekolah tinggi khusus. Pengelolahan sekolah sering
menggunakan televisi untuk menghubungkan beberapa sekolah, sehingga menciptakan
“kelas” yang cukup besar.
Keuntungan
· Sumber daya ekstera.
·
Mudah
digunakan
·
Belajar
lanjutan
·
Menghubungkan
medi
Keterbatasan
·
Biayaya
ekstera
·
Ketersediaan
ruang kelas interaktif
·
Kesesuaian
jadwal
·
Pengalaman
yang terbatas menggunakan sistem.