SUPERVISI
PENDIDIKAN
Supervisi
berasal dari kata supervision yang terdiri dari dua kata yaitu super
yang berarti lebih dan vision yang berarti melihat atau meninjau. Secara
terminology supervise sering diartikan sebagai serangkaian usaha bantuan kepada
guru. Supervise secara terminologis mempunyai konsekuensi disamakannya
pengertian supervisi dengan pengawasan dalam pengertian lama, berupa inspeksi
sebagai kegiatan control yang otoriter.
Supervisi
secara terminologis diartikan sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru,
terutama bantuan yang berwujud layanan professional yang dilakukan oleh kepala
sekolah, pemilik sekolah, dan pengawas serta supervise lainya untuk meningkatkan
proses dan hasil belajar. Supervise merupakan
kegiatan memberikan bantuan kepada guru dari kepala sekolah terkait
permasalahan yang dihadapi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Aktivitas yang dilakukan oleh personil sekolah yang ada hubungannya dengan
orang dewasa dan materi untuk memelihara atau mengubah cara kerja sekolah yang
berpengaruh langsung terhadap proses pembelajaran, dan digunakan untuk
meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
TEKNIK-TEKNIK
SUPERVISI PENDIDIKAN
1. Teknik supervise
individual
(kunjungan kelas,observasi kelas, pertemuan individual, pertemuan formal dan
informal, kunjungan antar kelas,menilai diri sendiri, perpustakaan jabatan,
membaca langsung, laboratorium kurikulum, tulisan professional)
2. Teknik supervise
kelompok
(MGMP, Rapat dewan guru, pertemuan orientasi bagi guru baru, diskusi
panel,penataran, kunjungan antar kelas, seminar, symposium,demontrasi mengajar,
bulletin supervisi, mengikuti kursus, perjalanan sekolah untuk anggota staf,
lesson study dan kepanitiaan).
Referensi:
manajemen pendidikan suatu pengantar praktik, imam gunawan, djum djum noor
benty. Alfabeta bandung,2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ucapkan Salam