19 Desember 2015

Tantangan pendidikan islam

Tantangan pendidikan islam

Tantangan pendidikan islam saat ini sangat jauh berbeda dengan tantangan pendidikan islam sebagaimana yang terdapat pada zaman klasik dan pertengahan. Baik secara internal maupun secara eksternal tentang pendidikan islam di zaman klasik dan pertengahan cukup berat, namun secara psikologis dan ideologis lebih mudah diatasi. Secara internal umat islam pada masa klasik masih fress (segar). Masa kehidupan mereka dengan sumber ajaran islam, yakni Al-Qur’an dan al-Sunnah masih dekat, dan semangat militansi dalam berjuang memajukan Islam masih amat kuat. Sedangkan secara eksternal, umat islam belum menghadapai ancaman yang serius dari negara-negara lain (Eropa dan Barat) masih belum bangkit dan maju seperti sekarang.
Tantangan pendidikan islam di zaman sekarang selain menghadapi pertarungan ideologo-ideologi besar dunia sebagaimana tersebut diatas, juga mengahadapi berbagai kecenderungan yang tak ubahnya seperti badai besar (turbulance) atau tsunami. Menurut Daniel bell, di era globalisai saat ini keadaan dunia ditandai oleh lima kecenderungan sebagai berikut.
Pertama, kecenderungan intergrasi ekonomi yang menyebabkan terjadinya persanigan bebeas dalam dunia pendidikan. Karena menurut mereka, dunia pendidikan juga ternasuk yang diperdagangkan, maka dunia pendidikan saat ini juga dihadapkan pada logika bisnis. Munculnya pendidikan yang berbasis sistem dan infrastruktur, manajemen berbasis mutu terpadu (Total Quality Managemant/TQM), interpreneur unversity dan lahirnya Undang-Undang Badan Hukum sebagai komoditas yang diperdagangkan. Penyelenggaraan pendidikan saat ini tidak ditujukan untuk mencerdaskan bangsa, memberdayakan manusia atau mencetak manusia yang saleh, melalikan untuk menghasilkan manusia-manusia yang economic minded, dan penyelenggaraan untuk mendapatkan keuntungan material.
Kedua, kecendrungan fragmentasi politik menyebabkan terjadinya peningkatan tuntunan dan harapan dari masyarakat. Mereka semakin membutuhkan perlakuan yang adil, demokratis, egaliter, transparan, akuntabel, cepat, tepat, dan profesional. Mereka ingin dilayani dengan baik dan memuaskan. Kecendrungan ini rerlihat adanya pengelolaan manajemen pendidikan yang berbasis sekolah (scool based management), pemeberian peluang kepada komite atau majelis sekolah/madrasah untuk ikut dalam perumusan kebijakan dan program pendidikan, pelayanan proses belajar mengajar yang lebih memberikan peluang dan kebebasan kepada peserta didik, yaitu model belajar mengajar yang partisipatif, aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenagkan (PAKEM).
Ketiga, kecendrungan penggunaan teknologi canggih (sofisticated technology) khususnya teknologi komunikasi dan informasi (TKI) seperti komputer. Kehadiran TKI ini menyebabkan terjadinya tuntunan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, transparan, tidak dibatasi waktu dan tempat. Teknologi canggih ini juga telah masuk kedalam dunia pendidikan, seperti dalam pelayanan administrasi pendidikan, keuangan, proses belajar mengajar.
Keempat, kecendrungan interdependency (kesalingtergantungan), yaitu suatu keadaan dimana seseorang baru dapat memenuhi kebutuhannya apabila dibantu oleh orang lain. Berbagai siasat dan strategi yang dilakukan Negara-negara maju untuk membuat negara-negara berkembang bergantung kepadanya demikian terjadi secara intensif. Berbagai kebijakan politik hegonomi seperti yang dilakukan Amirika Serikat misalnya, tidak terlepas dari upaya menciptakan ketergantungan negara sekutunya.
Kelima, kecendrungan memunculkan penjajah baru dalam bidang kebudayaan (new colonization in cultur) yang mengakibatkan terjadinya pola pikir (mindset) masyarakat pengguna pendidikan, yaitu yang dari semula mereka belajar dalam rangka meningkatkan kemampuan intelektual, moral, fisik dan psikisnya, berubah menjadi belajar untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang besar.
#kapita selekta pendidikan islam (isu-isu kontenporer tentang pendidikan islam)
#Prof. Dr. H. Abuddin Nata, M.A.
#kalau ada waktu coba langsung buka saja bukunya yang ada

#semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ucapkan Salam