Tantangan
pendidikan islam
Tantangan
pendidikan islam saat ini sangat jauh berbeda dengan tantangan pendidikan islam
sebagaimana yang terdapat pada zaman klasik dan pertengahan. Baik secara
internal maupun secara eksternal tentang pendidikan islam di zaman klasik dan
pertengahan cukup berat, namun secara psikologis dan ideologis lebih mudah
diatasi. Secara internal umat islam pada masa klasik masih fress (segar). Masa
kehidupan mereka dengan sumber ajaran islam, yakni Al-Qur’an dan al-Sunnah
masih dekat, dan semangat militansi dalam berjuang memajukan Islam masih amat
kuat. Sedangkan secara eksternal, umat islam belum menghadapai ancaman yang
serius dari negara-negara lain (Eropa dan Barat) masih belum bangkit dan maju
seperti sekarang.
Tantangan
pendidikan islam di zaman sekarang selain menghadapi pertarungan ideologo-ideologi
besar dunia sebagaimana tersebut diatas, juga mengahadapi berbagai
kecenderungan yang tak ubahnya seperti badai besar (turbulance) atau tsunami.
Menurut Daniel bell, di era globalisai saat ini keadaan dunia ditandai oleh
lima kecenderungan sebagai berikut.
Pertama,
kecenderungan intergrasi ekonomi yang menyebabkan terjadinya persanigan bebeas
dalam dunia pendidikan. Karena menurut mereka, dunia pendidikan juga ternasuk
yang diperdagangkan, maka dunia pendidikan saat ini juga dihadapkan pada logika
bisnis. Munculnya pendidikan yang berbasis sistem dan infrastruktur, manajemen
berbasis mutu terpadu (Total Quality Managemant/TQM), interpreneur unversity
dan lahirnya Undang-Undang Badan Hukum sebagai komoditas yang diperdagangkan.
Penyelenggaraan pendidikan saat ini tidak ditujukan untuk mencerdaskan bangsa,
memberdayakan manusia atau mencetak manusia yang saleh, melalikan untuk
menghasilkan manusia-manusia yang economic minded, dan penyelenggaraan untuk
mendapatkan keuntungan material.
Kedua, kecendrungan
fragmentasi politik menyebabkan terjadinya peningkatan tuntunan dan harapan
dari masyarakat. Mereka semakin membutuhkan perlakuan yang adil, demokratis,
egaliter, transparan, akuntabel, cepat, tepat, dan profesional. Mereka ingin
dilayani dengan baik dan memuaskan. Kecendrungan ini rerlihat adanya
pengelolaan manajemen pendidikan yang berbasis sekolah (scool based
management), pemeberian peluang kepada komite atau majelis sekolah/madrasah
untuk ikut dalam perumusan kebijakan dan program pendidikan, pelayanan proses
belajar mengajar yang lebih memberikan peluang dan kebebasan kepada peserta
didik, yaitu model belajar mengajar yang partisipatif, aktif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenagkan (PAKEM).
Ketiga, kecendrungan
penggunaan teknologi canggih (sofisticated technology) khususnya teknologi
komunikasi dan informasi (TKI) seperti komputer. Kehadiran TKI ini menyebabkan
terjadinya tuntunan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih
cepat, transparan, tidak dibatasi waktu dan tempat. Teknologi canggih ini juga
telah masuk kedalam dunia pendidikan, seperti dalam pelayanan administrasi pendidikan,
keuangan, proses belajar mengajar.
Keempat,
kecendrungan interdependency (kesalingtergantungan), yaitu suatu keadaan dimana
seseorang baru dapat memenuhi kebutuhannya apabila dibantu oleh orang lain. Berbagai
siasat dan strategi yang dilakukan Negara-negara maju untuk membuat
negara-negara berkembang bergantung kepadanya demikian terjadi secara intensif.
Berbagai kebijakan politik hegonomi seperti yang dilakukan Amirika Serikat
misalnya, tidak terlepas dari upaya menciptakan ketergantungan negara
sekutunya.
Kelima,
kecendrungan memunculkan penjajah baru dalam bidang kebudayaan (new
colonization in cultur) yang mengakibatkan terjadinya pola pikir (mindset)
masyarakat pengguna pendidikan, yaitu yang dari semula mereka belajar dalam
rangka meningkatkan kemampuan intelektual, moral, fisik dan psikisnya, berubah
menjadi belajar untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang besar.
#kapita
selekta pendidikan islam (isu-isu kontenporer tentang pendidikan islam)
#Prof. Dr. H.
Abuddin Nata, M.A.
#kalau ada
waktu coba langsung buka saja bukunya yang ada
#semoga
bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ucapkan Salam