29 September 2017

Mencintai dan Menjaga Persatuan Kesatuan Bangsa Melalui Tangan Yang Dididik

Mencintai dan Menjaga Persatuan Kesatuan Bangsa Melalui Tangan Yang Dididik
Nasrudin
            Sebagian besar wilayah Negara ini terdiri dari pulau-pulau, Negara ini adalah Negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa, mulai dari ujung barat sampai unjung timur tidak dapat dipungkiri akan kekayaan alam yang dimiliki. Selain itu, Negara ini juga memiliki suku dan budayaan yang sangat beragam dan masih banyak hal membanggakan yang dapat kita lihat di Negara. Dengan beragamnya suku dan budaya yang ada di Negara ini maka negara ini terkenal dengan toleransi antara suku dan budaya yang baik. Selain suku dan budaya Negara ini memiliki enam agama yang dianut oleh masyarakat di Negara ini yaitu: Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Toleransi yang terjalin dari keenam agama di negara ini masih sangat baik. Dan Negara ini adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
            Negara Indonesia tidak hanya mengenai pulau, suku, budaya, agama, dan lain sebagainya melaikan lebih luas dari sekedar itu. Negara ini juga memiliki sebuah sistem politik yang sama dengan Negara-Negara lain. Politik yang ada di Negara ini merupakan hal utama yang menjadi perhatian masyarakat luas. Keadaan politik tidak selalu baik membuat semua media baik media cetak sampai pada sosial media tidak luput membicarakan keeadaan politik saat ini. Dengan perkembangan teknologi masyarakat dapat melihat kejadian atau pristiwa di Negara ini melalui smartphone yang dimiliki. Tidak hanya itu, masyarakat bisa memberikan komentar-komentar langsung pada kejadian atau pristiwa yang terjadi. Komentar itu sangat beragam, ada yang positif, ada keritikan dengan kata-kata yang santun, ada sarana yang bersifat membangun bahkan tidak jarang terdapat komentar yang negatif dan dengan bahasa-bahasa tidak baik.
            Komentar positif akan memberikan dampak yang baik untuk kehidapan atau kedaan masyarakat, kritikan dengan kata yang santun akan memberikan suasana yang terjaga, saran dapat memberikan rasa kepedulian secarara mendalam dan sebaliknya jika komentar itu negatif disertai dengan kata-kata yang tidak baik pasti akan menimbulkan ketidak nyamanan. Di media elektronik (smartphone) semua orang dapat melihat komentar-komentar yang dilayangkan oleh setiap orang pada sebuah pristiwa dari komentar juga dapat mempengaruhi pembaca.

            Mencintai dan Menjaga Persatuan Kesatuan Bangsa adalah tugas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mencintai bangsa adalah rela berkorban untuk bangsa, berjuang untuk, dan memberikan yang terbaik untuk bangsa. Menjaga bangsa sendiri adalah tidak menghancurkan bangsa dengan hal-hal atau tindakan-tindakan yang tidak berguna yang tidak disadari. Dimasa moderen seperti saat ini memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia untuk mencintai dan berjuang bersama. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih semakin mempermudah bangsa untuk membuktikan cinta dan menjaga negara. Mencintai dan Menjaga Persatuan Kesatuan Bangsa dengan tangan (jari) yang dididik, tidak menulis atau berkomentar yang dapat memperkeruh keadaan baik keadaan luas maupun keadaan yang cakupannya sempit. Tidak ada salahnya mengkritik, tapi salah jika mengkritik dengan tangan yang tidak dididik.

#AnniversaryPewarta
#Lombamenulis
#contest


22 September 2017

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR


PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR
Oleh : Nasrudin, S. Pd. I

Sekolah Dasar selanjutnya SD, merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar yang didirikan oleh pemerintah sebagai wujud perhatian pemerintah terhadap potensi-potensi generasi muda agar supaya bisa terarahkan menjadi bekal dikemudian hari. Potensi-potensi yang diarahkan melalui lembaga pendidikan merupakan tabungan atau investasi dalam bentuk ilmu atau keahlian yang dimiliki oleh generasi muda bangsa ini, yang nantinya akan menggantikan peran para pendahulu yang telah berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia. Pendidikan dasar memiliki peran yang sangat penting untuk jenjang pendidikan selanjutnya.
Pada dasarnya lembaga pendidikan mulai dari lembaga pendidikan Sekolah Dasar (SD) sampai pada Perguruan Tinggi (PT) yang didirikan pemerintah pusat maupun dari pihak swasta semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu, untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang memiliki moral dan intelektual. Berbagai cara sudah dioptimalkan pada tiap jenjang pendidikan untuk mencapai tujuan yang ditujukan untuk kemajuan bangsa ini. Salah satu cara yang telah ditempuh untuk mencapai tujuan pendidikan adalah dengan memperbaiki dan menyempurnakan kurikulum-kurikulum yang telah ada dan sekarang menjadi kurikulum 2013 atau K13.
Kurikulum 2013 selanjutnya K13 memuat penyempurnaan-penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Penyempurnaannya terletak pada empat poin yaitu: Pertama, perubahan standar kompetensi lulusan. Kedua, perubahan standar isi. Ketiga, perubahan standar proses. dan Keempat, perubahan standar proses. Pada bagian internal pada kurikulum sebelumnya belum memperhatikan perkembangan yang terjadi dilapangan, terutama dalam masalah kemampuan intelektual yang tidak seimbang dengan kemampuan lapangan dan belum menekankan pada pendidikan karakter peserta didik. Dengan demikian K13 menyempurnakan lebih khusus pada bagian internal pendidikan terutama dalam pendidikan karakter, pembelajaran aktif, kewirausahaan dan soft skills yang seimbang dengan hard skills.
Dengan penyempurnaan pada empat komponen di atas, K13 memberikan harapan yang besar kepada masyarakat luas untuk memberikan perubahan kepada dunia pendidikan. Segala kebutuhan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan K13 telah dipenhui dari sarana dan prasarana pendidikan sampai pada tenaga pendidik sudah disiapkan untuk membantu keberhasilan K13 dalam menyesuaikan pendidikan dengan tuntutan zaman. Dengan pembiayaan yang tidak sedikit pemerintah tetap mengoptimalkan pengimplementasian K13 demi terwujudnya masyarakat yang memiliki intelektual tinggi serta berkarakter.
Akan tetapi realita yang ditemui di masyarakat, peserta didik masih belum memperlihatakan pendidikan karakter yang didapatkan di sekolah yang kemudian belum bisa diaplikasikan siswa di dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak masalah yang disebabkan oleh peserta didik seperti: tindakan kriminal, tindakan bullying, tindakan tidak tanggung jawab, tidak sopan kepada orang yang lebih tua, tindakan tawuran antar pelajar atau siswa, tindakan tidak disiplin, tidak jujur dan lain sebagainya. Tidak hanya perbuatan yang tidak baik yang dilakukan dalam lingkungan masyarakat saja yang menjadi perhatian melainkan sampai pada kedalam dunia maya. Tidak sedikit hal-hal negatif yang diperlihatkan peserta didik di media sosial, baik dari konten pornografi, sampai pada komentar-komentar yang dilontarkan tidak mencerminkan bahwa mereka adalah anak-anak yang mendapatkan pendidikan dan didik dengan baik oleh para pendidik di sekolah. Dan masih banyak lagi hal-hal negatif yang menutupi prestasi-prestasi siswa yang lain.
Dengan permasalahan-permasalahan yang kompleks yang timbul dari kalangan pelajar lembaga pendidikan memiliki tugas yang kian lebih barat untuk menanamkan sikap atau karakter yang baik kepada siswa. Selain itu, semakin berkembangnya teknologi yang semakin hari semakin canggih membuat kerja pendidik harus lebih ekstra lagi demi mewujudkan siswa yang berkarakter mulia. Dengan perkembangan teknologi seperti sekarang ini membuat semua kalangan masyarakat bisa terbantu dan mendaptkan manfaat yang positif jika menggunakannya dalam hal positif, akan tetapi sebaliknya jika tidak digunkan dengan baik maka akan terjerumus dalam dampak yang negatif.
Solusi untuk permasalahan siswa yang kurang memiliki sikap baik dalam lingkungan masyarakat ataupun lingkungan sekolah bisa dimulai dari Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar selanjutnya SD, merupakan lembaga pendidikan pra TK. Penguatan pendidikan karakter pada jenjang SD merupakan langkah yang tepat untuk memulai membangun manusia-manusia yang berkarakter demi masa depan bangsa ini. Karakter yang harus dimiliki siswa seperti: Relegius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, tanggung jawab, gotong royong, integritas, cintah tanah air, semangat kebangsaan, komunikatif/bersahabat, peduli lingkungan, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak nilai-nilai karakter dapat dikemas menjadi nilai karakter pokok yang perlu dimiliki siswa antara lain: relegius, Integritas, Nasionalis, Gotong Royong dan Mandiri.
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sendiri sudah tertera dalam K13 sebagai salah satu aspek yang sangat diperhatikan dengan melihat perkembangan zaman seperti sekarang ini. Ada tiga penguatan dalam K13 yaitu: memalui kegiatan Intra-kurikuler, Ekstra-kulikuler, dan non-kulikuler. Dengan tiga aspek tersebut besar harapan pemerintah untuk menanamkan karakter pada diri setiap siswa. Selanjutnya peran dan kepedulian tenaga pendidik sangat penting demi berjalannya program pemerintah dan program pengembangan dari pihak sekolah masing-masing.
Pendidikan karakter sendiri sudah di firmankan Allah SWT dalam Al-Qur’an yang artinya: “Sesungguhnya, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu....” (QS. Al-Ahzab [33]: 21). Kemudian Allah SWT berfirman (QS. An-Nahl [16]: 90) yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran,...”. Lalu Allah SWT berfirman (QS. Luqman [31]: 17) yang artinya: “...berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah...”.
Dari firman Allah SWT yang telah dituliskan di atas sudah sangat jelas bahwa Allah SWT memerintahkan untuk menjalakan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya. Perintah itu berupa kebaikan salah satunya akhlak yang baik kepada seluruh makhluk Allah dan menjauhi segala sikap dan sifat yang buruk yang dibisikkan kepada manusia agar manusia tersesat dan menjadi pengikut syaitan. Kemudian Allah SWT telah mengutus seorang Nabi sekaligus Rasul yaitu Muhammad SAW sebagai manusia terbaik di dunia untuk menjadi contoh bagi manusia-manusia setelah Rasulullah.
Berikut ini akan penulis kembangkan tiga struktur penguatan pendidikan karakter yang tercantum dalam K13 yang bisa menjadi bacaan pembaca untuk mengembangkan kerangka umum K13.
Pertama, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui kegiatan Intra-kurikuler. Penguatan pada bagian sangat dipengaruhi oleh guru dan materi pelajaran yang akan disampaikan. Pada cakupan pendidikan dasar seorang guru memiliki peran yang sangat penting, kemudian materi pelajaran aspek penting yang selanjutnya dalam memperkuat pendidikan karakter pada siswa.
Dalam Penguatan Pendidikan Karakter selanjutnya PPK guru dituntut untuk mengembangkan pembelajaran yang aktif dan kreatif untuk memberikan rangsangan kepada siswa supaya siswa mampu untuk merespon dengan kemapuan-kemampuan yang dimiliki siswa. Guru harus memeberikan motivasi-motivasi untuk menumbuhkan kesadaran siswa tentang pentingnya belajar. Guru harus memiliki kemampuan memanajemen kelas supaya siswa tidak merasakan kebosanan dan rileks dalam mengikuti pembelajaran. Dengan keadaan kelas yang nyaman akan membuat kreativitas siswa muncul. Disamping fokusnya proses belajar mengajar guru harus memberikan atau meyisipkan nilai-nilai karakter kepada siswa seperti berkerja kelompok, disiplin, tanggung jawab, jujur dan lain sebagainya. Selain guru, materi pelajaran juga harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa saat ini, materi haru disangkutpautkan dalam kehidupan sehari hari supaya siswa bisa memahali bahwa pendidikan di sekolah bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain guru dan mata pelajaran, lingkungan sekolah merupakan pendidikan yang ideal untuk menanamkan karakter kepada siswa, dimana siswa pada jenjang SD lebih menyukai dan lebih mudah menangkap pelajaran dengan indra penglihatannya. Maka dari itu tenaga kependidikan harus membentuk lingkungan sekolah sebagai tempat pendidikan yang langsung pada contoh nyata. Siswa tingkat SD lebih tertarik dengan belajar yang langsung ada contoh dari materi yang diajarkan, tidak hanya selalu materi dan materi yang akan membuat siswa bosan. Dilingkungan sekolah harus menghadirkan iklim yang postif kepada siswa, sehingga siswa mampu mengambil contoh nyata untuk diterapkan dalam diri siswa sendiri.
Kedua, PPK pada kegiatan ekstra kurikuler. Banyak kegiatan-kegiatan yang dapat menumbuhkan dan memupuk nilai-nilai sosial siswa yang semakin hari semakin memprihatinkan. Kegiatan ekstra kurikuler sangat penting bagi siswa SD karena secara umum usia siswa SD merupakan usia yang senang dengan kegiatan diluar kelas. Kegiatan-kegiatan itu bisa berupa kunjungan museum setiap bulan sekali, kepramukaan, dan lain sebagainya. Kegiatan ekstra kulikuler ini dapat dikembangkan dengan keadaan sekolah berada dengan acuan tetap untuk memperkuat pendidikan karakter pada siswa.
Ketiga, PPK pada non kurikuler. Penguatan pendidikan pada bagian ini merupakan penguatan yang menyangkut masyarakat secara luas. Orang tua merupakan pendidikan pertama yang siswa dapat sebelum siswa itu sekolah. Kemudian setelah siswa sekolah tidak serta merta siswa bisa dibiarkan oleh orang tua, akan tetapi peran orang tuang masih sangat penting setelah siswa pulang dari sekolah. Pengawasan dan kepedulian masyarakat kepada peserta didik memberikan dukungan penuh para guru dalam menanamkan karakter pada siswa.
Selain paparan di atas yang berkaitan langsung dengan struktur kurikulum 2013, penulis akan menyampaikan sedikin gagasan guna memperkuat PPK pada jenjang sekolah dasar. Berikut program-program yang bisa digunakan dalam sekolah untuk PPK. Program-program yang bisa diterapkan dalam proses PPK bisa seperti, kegiatan berkebun. Dimana dalam kegiatan berkebun banyak sekali pendidikan yang bisa diberikan kepada siswa seperti: siswa bisa belajar mencitai lingkungan, siswa bisa belajar membudi dayakan tanaman-tanaman yang bermanfaat.
Selain itu, ada juga langkah yang bisa ditempuh untuk Penguatan Pendidikan Karakrter siswa antara lain sebagai berikut:

Pertama, untuk membimbing siswa menjadi siswa yang disiplin bisa membuat program apel pagi dan kebersihan kelas setalah jam belajar berakhir. Dengan diadakannya apel pagi maka siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk berangkat pagi. Selain itu, pada apel pagi bapak atau ibu guru selalu memberikan motivasi dan nasihat kepada siswa bertujuan untuk selalu mengontrol siswa agar memiliki semngat belajar yang kuat dan memiliki sikap yang baik. Kedua, untuk mengarahkan siswa menjadi siswa yang religius minimal adanya shalat berjamaah bersama-sama guru dan siswa. Dengan adanya shalat berjamaah bersama maka siswa akan bisa diawasi dalam hal beribadah dan siswapun akan mampu termotivasi untuk beribadah lebih baik karena bersama-sama guru. Selain itu peran Guru Pendidikan Agama Islam selanjutnya GPAI sangat penting, dengan usaha yang maksimal yang dilakukan oleh GPAI maka siswapun bisa menjadi manusia yang religius. Ketiga, untuk menumbuhkan siswa berjiwa nasionalisme maka guru bisa melakukan membuat program seperti apel pagi dengan menyanyikan lagu indonesia raya dan pada saat pulang menyanyikan lagu wajib nasional sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air dan bangsa. Keempat, untuk membiasakan siswa mandiri maka guru bisa memberikan penugasan yang mengarah pada kemandiriaan seperti tugas dalam kelasa secara mandiri. Kelima, untuk menumbuhkan nilai gotong royong siswa bisa diajak untuk bersama-sama membersihkan lingkungan demi menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman saat belajar di sekolah.