PENGUATAN
PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR
Oleh
: Nasrudin, S. Pd. I
Sekolah
Dasar selanjutnya SD, merupakan lembaga pendidikan tingkat dasar yang didirikan
oleh pemerintah sebagai wujud perhatian pemerintah terhadap potensi-potensi
generasi muda agar supaya bisa terarahkan menjadi bekal dikemudian hari.
Potensi-potensi yang diarahkan melalui lembaga pendidikan merupakan tabungan
atau investasi dalam bentuk ilmu atau keahlian yang dimiliki oleh generasi muda
bangsa ini, yang nantinya akan menggantikan peran para pendahulu yang telah
berjuang demi kemajuan bangsa Indonesia. Pendidikan dasar memiliki peran yang
sangat penting untuk jenjang pendidikan selanjutnya.
Pada
dasarnya lembaga pendidikan mulai dari lembaga pendidikan Sekolah Dasar (SD)
sampai pada Perguruan Tinggi (PT) yang didirikan pemerintah pusat maupun dari
pihak swasta semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu, untuk menyiapkan
generasi penerus bangsa yang memiliki moral dan intelektual. Berbagai cara
sudah dioptimalkan pada tiap jenjang pendidikan untuk mencapai tujuan yang
ditujukan untuk kemajuan bangsa ini. Salah satu cara yang telah ditempuh untuk
mencapai tujuan pendidikan adalah dengan memperbaiki dan menyempurnakan
kurikulum-kurikulum yang telah ada dan sekarang menjadi kurikulum 2013 atau
K13.
Kurikulum
2013 selanjutnya K13 memuat penyempurnaan-penyempurnaan dari kurikulum
sebelumnya. Penyempurnaannya terletak pada empat poin yaitu: Pertama, perubahan
standar kompetensi lulusan. Kedua, perubahan standar isi. Ketiga, perubahan
standar proses. dan Keempat, perubahan standar proses. Pada bagian internal pada
kurikulum sebelumnya belum memperhatikan perkembangan yang terjadi dilapangan,
terutama dalam masalah kemampuan intelektual yang tidak seimbang dengan
kemampuan lapangan dan belum menekankan pada pendidikan karakter peserta didik.
Dengan demikian K13 menyempurnakan lebih khusus pada bagian internal pendidikan
terutama dalam pendidikan karakter, pembelajaran aktif, kewirausahaan dan soft skills yang seimbang dengan hard skills.
Dengan
penyempurnaan pada empat komponen di atas, K13 memberikan harapan yang besar
kepada masyarakat luas untuk memberikan perubahan kepada dunia pendidikan.
Segala kebutuhan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan K13 telah dipenhui
dari sarana dan prasarana pendidikan sampai pada tenaga pendidik sudah
disiapkan untuk membantu keberhasilan K13 dalam menyesuaikan pendidikan dengan
tuntutan zaman. Dengan pembiayaan yang tidak sedikit pemerintah tetap
mengoptimalkan pengimplementasian K13 demi terwujudnya masyarakat yang memiliki
intelektual tinggi serta berkarakter.
Akan
tetapi realita yang ditemui di masyarakat, peserta didik masih belum
memperlihatakan pendidikan karakter yang didapatkan di sekolah yang kemudian
belum bisa diaplikasikan siswa di dalam kehidupan sehari-hari. Masih banyak
masalah yang disebabkan oleh peserta didik seperti: tindakan kriminal, tindakan
bullying, tindakan tidak tanggung jawab, tidak sopan kepada orang yang lebih
tua, tindakan tawuran antar pelajar atau siswa, tindakan tidak disiplin, tidak
jujur dan lain sebagainya. Tidak hanya perbuatan yang tidak baik yang dilakukan
dalam lingkungan masyarakat saja yang menjadi perhatian melainkan sampai pada
kedalam dunia maya. Tidak sedikit hal-hal negatif yang diperlihatkan peserta
didik di media sosial, baik dari konten pornografi, sampai pada
komentar-komentar yang dilontarkan tidak mencerminkan bahwa mereka adalah
anak-anak yang mendapatkan pendidikan dan didik dengan baik oleh para pendidik
di sekolah. Dan masih banyak lagi hal-hal negatif yang menutupi
prestasi-prestasi siswa yang lain.
Dengan
permasalahan-permasalahan yang kompleks yang timbul dari kalangan pelajar lembaga
pendidikan memiliki tugas yang kian lebih barat untuk menanamkan sikap atau
karakter yang baik kepada siswa. Selain itu, semakin berkembangnya teknologi
yang semakin hari semakin canggih membuat kerja pendidik harus lebih ekstra
lagi demi mewujudkan siswa yang berkarakter mulia. Dengan perkembangan
teknologi seperti sekarang ini membuat semua kalangan masyarakat bisa terbantu
dan mendaptkan manfaat yang positif jika menggunakannya dalam hal positif, akan
tetapi sebaliknya jika tidak digunkan dengan baik maka akan terjerumus dalam
dampak yang negatif.
Solusi
untuk permasalahan siswa yang kurang memiliki sikap baik dalam lingkungan
masyarakat ataupun lingkungan sekolah bisa dimulai dari Penguatan Pendidikan
Karakter di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar selanjutnya SD, merupakan lembaga pendidikan
pra TK. Penguatan pendidikan karakter pada jenjang SD merupakan langkah yang
tepat untuk memulai membangun manusia-manusia yang berkarakter demi masa depan
bangsa ini. Karakter yang harus dimiliki siswa seperti: Relegius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, tanggung jawab, gotong
royong, integritas, cintah tanah air, semangat kebangsaan,
komunikatif/bersahabat, peduli lingkungan, dan lain sebagainya. Dari sekian
banyak nilai-nilai karakter dapat dikemas menjadi nilai karakter pokok yang
perlu dimiliki siswa antara lain: relegius, Integritas, Nasionalis, Gotong
Royong dan Mandiri.
Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) sendiri sudah tertera dalam K13 sebagai salah satu
aspek yang sangat diperhatikan dengan melihat perkembangan zaman seperti
sekarang ini. Ada tiga penguatan dalam K13 yaitu: memalui kegiatan
Intra-kurikuler, Ekstra-kulikuler, dan non-kulikuler. Dengan tiga aspek
tersebut besar harapan pemerintah untuk menanamkan karakter pada diri setiap
siswa. Selanjutnya peran dan
kepedulian tenaga pendidik sangat penting demi berjalannya program pemerintah
dan program pengembangan dari pihak sekolah masing-masing.
Pendidikan
karakter sendiri sudah di firmankan Allah SWT dalam Al-Qur’an yang artinya: “Sesungguhnya,
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu....”
(QS. Al-Ahzab [33]: 21). Kemudian Allah SWT berfirman (QS. An-Nahl [16]: 90)
yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan)
perbuatan keji, kemungkaran,...”. Lalu Allah SWT berfirman (QS. Luqman
[31]: 17) yang artinya: “...berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari
yang mungkar dan bersabarlah...”.
Dari
firman Allah SWT yang telah dituliskan di atas sudah sangat jelas bahwa Allah
SWT memerintahkan untuk menjalakan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Perintah itu berupa kebaikan salah satunya akhlak yang baik kepada seluruh
makhluk Allah dan menjauhi segala sikap dan sifat yang buruk yang dibisikkan
kepada manusia agar manusia tersesat dan menjadi pengikut syaitan. Kemudian
Allah SWT telah mengutus seorang Nabi sekaligus Rasul yaitu Muhammad SAW
sebagai manusia terbaik di dunia untuk menjadi contoh bagi manusia-manusia
setelah Rasulullah.
Berikut
ini akan penulis kembangkan tiga struktur penguatan pendidikan karakter yang
tercantum dalam K13 yang bisa menjadi bacaan pembaca untuk mengembangkan
kerangka umum K13.
Pertama,
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) melalui kegiatan Intra-kurikuler. Penguatan
pada bagian sangat dipengaruhi oleh guru dan materi pelajaran yang akan
disampaikan. Pada cakupan pendidikan dasar seorang guru memiliki peran yang
sangat penting, kemudian materi pelajaran aspek penting yang selanjutnya dalam
memperkuat pendidikan karakter pada siswa.
Dalam
Penguatan Pendidikan Karakter selanjutnya PPK guru dituntut untuk mengembangkan
pembelajaran yang aktif dan kreatif untuk memberikan rangsangan kepada siswa
supaya siswa mampu untuk merespon dengan kemapuan-kemampuan yang dimiliki
siswa. Guru harus memeberikan motivasi-motivasi untuk menumbuhkan kesadaran
siswa tentang pentingnya belajar. Guru harus memiliki kemampuan memanajemen
kelas supaya siswa tidak merasakan kebosanan dan rileks dalam mengikuti
pembelajaran. Dengan keadaan kelas yang nyaman akan membuat kreativitas siswa
muncul. Disamping fokusnya proses belajar mengajar guru harus memberikan atau
meyisipkan nilai-nilai karakter kepada siswa seperti berkerja kelompok,
disiplin, tanggung jawab, jujur dan lain sebagainya. Selain guru, materi
pelajaran juga harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa saat ini, materi haru
disangkutpautkan dalam kehidupan sehari hari supaya siswa bisa memahali bahwa
pendidikan di sekolah bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain
guru dan mata pelajaran, lingkungan sekolah merupakan pendidikan yang ideal
untuk menanamkan karakter kepada siswa, dimana siswa pada jenjang SD lebih
menyukai dan lebih mudah menangkap pelajaran dengan indra penglihatannya. Maka
dari itu tenaga kependidikan harus membentuk lingkungan sekolah sebagai tempat
pendidikan yang langsung pada contoh nyata. Siswa tingkat SD lebih tertarik
dengan belajar yang langsung ada contoh dari materi yang diajarkan, tidak hanya
selalu materi dan materi yang akan membuat siswa bosan. Dilingkungan sekolah
harus menghadirkan iklim yang postif kepada siswa, sehingga siswa mampu
mengambil contoh nyata untuk diterapkan dalam diri siswa sendiri.
Kedua,
PPK pada kegiatan ekstra kurikuler. Banyak kegiatan-kegiatan yang dapat
menumbuhkan dan memupuk nilai-nilai sosial siswa yang semakin hari semakin
memprihatinkan. Kegiatan ekstra kurikuler sangat penting bagi siswa SD karena
secara umum usia siswa SD merupakan usia yang senang dengan kegiatan diluar
kelas. Kegiatan-kegiatan itu bisa berupa kunjungan museum setiap bulan sekali,
kepramukaan, dan lain sebagainya. Kegiatan ekstra kulikuler ini dapat
dikembangkan dengan keadaan sekolah berada dengan acuan tetap untuk memperkuat
pendidikan karakter pada siswa.
Ketiga,
PPK pada non kurikuler. Penguatan pendidikan pada bagian ini merupakan
penguatan yang menyangkut masyarakat secara luas. Orang tua merupakan
pendidikan pertama yang siswa dapat sebelum siswa itu sekolah. Kemudian setelah
siswa sekolah tidak serta merta siswa bisa dibiarkan oleh orang tua, akan
tetapi peran orang tuang masih sangat penting setelah siswa pulang dari
sekolah. Pengawasan dan kepedulian masyarakat kepada peserta didik memberikan
dukungan penuh para guru dalam menanamkan karakter pada siswa.
Selain
paparan di atas yang berkaitan langsung dengan struktur kurikulum 2013, penulis
akan menyampaikan sedikin gagasan guna memperkuat PPK pada jenjang sekolah
dasar. Berikut program-program yang bisa digunakan dalam sekolah untuk PPK. Program-program
yang bisa diterapkan dalam proses PPK bisa seperti, kegiatan berkebun. Dimana
dalam kegiatan berkebun banyak sekali pendidikan yang bisa diberikan kepada
siswa seperti: siswa bisa belajar mencitai lingkungan, siswa bisa belajar
membudi dayakan tanaman-tanaman yang bermanfaat.
Selain
itu, ada juga langkah yang bisa ditempuh untuk Penguatan Pendidikan Karakrter
siswa antara lain sebagai berikut:
Pertama, untuk membimbing
siswa menjadi siswa yang disiplin bisa membuat program apel pagi dan kebersihan
kelas setalah jam belajar berakhir. Dengan diadakannya apel pagi maka siswa
akan berusaha semaksimal mungkin untuk berangkat pagi. Selain itu, pada apel
pagi bapak atau ibu guru selalu memberikan motivasi dan nasihat kepada siswa
bertujuan untuk selalu mengontrol siswa agar memiliki semngat belajar yang kuat
dan memiliki sikap yang baik. Kedua, untuk mengarahkan siswa menjadi siswa
yang religius minimal adanya shalat berjamaah bersama-sama guru dan siswa.
Dengan adanya shalat berjamaah bersama maka siswa akan bisa diawasi dalam hal
beribadah dan siswapun akan mampu termotivasi untuk beribadah lebih baik karena
bersama-sama guru. Selain itu peran Guru Pendidikan Agama Islam selanjutnya
GPAI sangat penting, dengan usaha yang maksimal yang dilakukan oleh GPAI maka
siswapun bisa menjadi manusia yang religius. Ketiga, untuk menumbuhkan
siswa berjiwa nasionalisme maka guru bisa melakukan membuat program seperti
apel pagi dengan menyanyikan lagu indonesia raya dan pada saat pulang
menyanyikan lagu wajib nasional sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air dan
bangsa. Keempat, untuk membiasakan siswa mandiri maka guru bisa
memberikan penugasan yang mengarah pada kemandiriaan seperti tugas dalam kelasa
secara mandiri. Kelima, untuk menumbuhkan nilai gotong royong siswa bisa
diajak untuk bersama-sama membersihkan lingkungan demi menciptakan lingkungan
yang nyaman dan aman saat belajar di sekolah.